Kongres Bahasa, Sastra, dan Budaya Internasional ke-18 (DEKAK) 2024: Ajang Pertukaran Ilmu di Universitas Ankara Hacı Bayram Veli

UIN Siber Cirebon (Ankara) – Kongres Bahasa, Sastra, dan Budaya Internasional ke-18 (DEKAK) 2024 yang diadakan di Universitas Ankara Hacı Bayram Veli berlangsung meriah dengan partisipasi akademisi dari berbagai negara. Kongres ini menampilkan 68 makalah dari Türkiye dan 79 makalah dari 12 negara, termasuk Aljazair, China, dan Indonesia. Tujuan utama dari kongres ini adalah memfasilitasi pertukaran ide antara peneliti dan akademisi, serta membangun jaringan kolaborasi internasional yang kuat. Dengan tema yang beragam dan partisipasi global, acara ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya serta meningkatkan pemahaman global. Rabu, (09/10/2024).

Dalam kesempatan ini, delegasi dosen dari Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber  Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), juga ikut serta dan memperluas jaringan internasional mereka. Mereka tidak hanya berpartisipasi dalam diskusi akademik, tetapi juga mengadakan kunjungan penting ke Istanbul untuk menjalin hubungan dengan berbagai tokoh akademik. Salah satu pertemuan yang signifikan adalah kunjungan mereka kepada Syekh Dr. Abdul Qadir, seorang dosen di Universitas Istanbul yang juga ahli dalam bidang Ilmu Qiraat dan imam Masjid Jami Yeni Istanbul.

Pertemuan ini membahas potensi kolaborasi dalam penelitian yang relevan dengan bidang masing-masing. H. Rijal Mahdi, Lc., MA, Syahrul Kirom, S.Fil.I., M.Phil, dan H. Amin Iskandar, Lc., M.Ag., sebagai perwakilan dosen dari FUA UIN Siber  Syekh Nurjati Cirebon, menjelaskan keahlian dan fokus penelitian mereka. Sementara itu, Syekh Dr. Abdul Qadir menunjukkan minat yang besar untuk menjajaki proyek-proyek penelitian terkait Ilmu Qiraat. Pertemuan ini juga membuka peluang untuk kegiatan ilmiah seperti seminar dan workshop yang dapat meningkatkan pertukaran pengetahuan antara akademisi dari Indonesia dan Turki.

Dr. Abdul Qadir, dalam pertemuan tersebut, menjelaskan lebih jauh tentang keilmuan yang ia geluti, yaitu Ilmu Qiraat. “Disiplin ilmu ini mencakup berbagai variasi pengucapan, tata bahasa, dan makna yang berasal dari tradisi lisan yang beragam. Ada sekitar tujuh hingga sepuluh qiraat yang diakui, masing-masing dengan karakteristik dan keunikannya sendiri,” jelasnya. Ia menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang bahasa Arab sangat penting dalam menangkap nuansa dan keindahan dalam qiraat, yang pada akhirnya memperkaya pengalaman spiritual pembaca Al-Qur’an.

Lebih jauh, Dr. Abdul Qadir menjelaskan bahwa Ilmu Qiraat memiliki peran penting dalam melestarikan keaslian bacaan Al-Qur’an yang diwariskan dari generasi ke generasi. “Melalui ilmu ini, kita dapat merasakan kedalaman makna Al-Qur’an dan menjaga tradisi bacaan yang telah berlangsung berabad-abad,” tambahnya.

Di akhir pertemuan, H. Amin Iskandar, Lc., M.Ag., menjelaskan bahwa Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon memiliki Laboratorium Tafsir Hadis yang memerlukan program-program baru untuk meningkatkan kegiatan praktikum. “Laboratorium ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam bagi mahasiswa, terutama yang belajar di jurusan Ilmu Hadis, Ilmu Tafsir dan Al-Qur’an, serta Bahasa dan Sastra Arab. Kami berharap melalui kerja sama ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis yang lebih baik dalam keilmuan yang mereka pelajari,” ungkap Amin.

Kongres DEKAK 2024, dengan partisipasi akademisi dari seluruh dunia, mencerminkan upaya untuk menjembatani ide-ide inovatif dan membangun sinergi antarpeneliti lintas negara. Selain memperkaya studi bahasa dan sastra, kongres ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi akademisi untuk terus mengembangkan kolaborasi internasional di berbagai bidang. Pertemuan antara FUA UIN Siber  Syekh Nurjati Cirebon dengan tokoh-tokoh di Turki menunjukkan komitmen institusi tersebut dalam menjalin kemitraan global, sejalan dengan visinya untuk menjadi pusat unggulan dalam pendidikan Islam berbasis teknologi dan budaya, serta berdaya saing internasional.