IAIN Cirebon (Pekalongan) – Hari kedua kegiatan penyusunan pagu indikatif (pagu sementara) Ditjen Pendis tahun 2025 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan telah dilaksanakan dengan penuh semangat. Acara yang berlangsung dari 14 hingga 17 Mei 2024 ini menjadi ajang penting bagi kedua institusi untuk menyusun rencana kegiatan dan anggaran yang berdampak di masa depan.
Dr. H. Khoirudin, MM., Kepala Biro AUAK IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menyoroti pentingnya perlakuan khusus bagi program studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Menurutnya, PJJ telah menjadi tren pendidikan yang menarik minat tidak hanya dari kalangan mahasiswa Indonesia, tetapi juga dari mahasiswa internasional. Khoirudin menekankan keunggulan Cyber Islamic University sebagai daya tarik utama dalam menghadirkan pendidikan berkualitas di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Rabu, (15/05/2024).
Sementara itu, Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, memberikan penekanan pada penggunaan aplikasi E-planning dalam pengelolaan perencanaan kegiatan dan anggaran kampus. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah proses perencanaan dan pemantauan secara terintegrasi, sesuai dengan program prioritas rektor.
Acara ini juga menjadi wadah untuk menyampaikan kebijakan program dan penganggaran yang mendukung implementasi Cyber Islamic University dan Ekonomi Digital. Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menjelaskan tema penyusunan program dan anggaran tahun 2025 yang diusung, yaitu “Digitalisasi Layanan Publik dan Internasionalisasi Menuju Keunggulan Kampus yang Berdampak.” Tema ini sejalan dengan visi meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui digitalisasi dan internasionalisasi.
Dalam kesempatan ini, Prof. Aan juga menyoroti Perjanjian Kinerja (Perkin) Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, yang mencakup berbagai aspek peningkatan kualitas pendidikan dan manajemen organisasi yang efektif.
Kegiatan ini juga mempertegas Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri, yang mencakup persentase lulusan yang berhasil mendapatkan pekerjaan layak, aktivitas akademik dan non-akademik mahasiswa, kualifikasi dosen, output penelitian, kerjasama dengan mitra, serta peningkatan kualitas program studi.
Konsinyering ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat dalam menetapkan arah kebijakan dan penganggaran yang efektif dan berdampak bagi IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan di masa depan.