“Kreatif dan Inovatif! 3 Mahasiswi Tadris Biologi FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Raih Penghargaan Nasional Berkat Ide Tisu Ramah Lingkungan”

UIN Siber Cirebon – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon. Tiga mahasiswa Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) berhasil meraih Favorit 2 Nasional dalam Kompetisi Ilmiah PTKIN/S 2025 kategori Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Forum Dekan Saintek PTKIN.

Tim yang terdiri dari Sabrina Ferilli (Ketua), Erika Nur Meylawati, dan Etris Fatikhah Sari ini sukses memikat dewan juri dengan karya ilmiah berjudul:

“Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam dalam Pembuatan Tisu Ramah Lingkungan untuk Mewujudkan Kehidupan Berkelanjutan Berlandaskan Nilai Keislaman.”

Ajang kompetisi ini digelar secara daring melalui Zoom pada Selasa, 22 Juli 2025, pukul 09.00–12.00 WIB. Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini bertujuan memperkuat ekosistem keilmuan yang kolaboratif dan mempererat silaturahmi akademik antar-PTKIN di seluruh Indonesia.

Inovasi dari Limbah Jadi Solusi Berkelanjutan

Dalam presentasinya, Sabrina Ferilli menjelaskan bahwa karya ini dilatarbelakangi oleh masalah limbah bulu ayam yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.

“Kami mencoba menawarkan solusi yang bermanfaat, yakni mengolah limbah bulu ayam menjadi tisu ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga berpeluang menjadi produk baru yang mendukung konsep keberlanjutan berbasis nilai keislaman,” ungkap Sabrina.

Ia menambahkan, keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan mampu bersaing dalam kompetisi sains dan teknologi, yang selama ini identik dengan mahasiswa Saintek.

Apresiasi dan Dukungan Penuh

Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan para dosen, yakni Mujib Ubaidillah, M.Pd., Dr. Evi Roviati, S.Si., M.Pd., dan Dr. Yuyun Maryuningsih, M.Pd.

“Terima kasih atas dukungan dan arahan dosen pembimbing. Prestasi ini menjadi bukti bahwa Tarbiyah tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga bisa berkontribusi dalam pengembangan inovasi berbasis sains,” tutur Erika.

Etris Fatikhah Sari menambahkan motivasi untuk generasi muda:

“Akan ada rintangan pada setiap tantangan. Namun, ketika kita berani mencoba, kita mampu memberikan kontribusi yang berarti.”

Inspirasi dari Tarbiyah untuk Indonesia

Menjadi Favorit 2 Nasional dalam ajang LKTIN PTKIN 2025 adalah bukti bahwa mahasiswa Tarbiyah mampu menembus batas dan bersaing di kancah ilmiah nasional. Inovasi yang diusung ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat dan industri untuk mengolah limbah menjadi produk bermanfaat, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs).