
UIN Siber Cirebon (Gegesik) — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 66 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menginisiasi langkah inovatif dalam pengelolaan limbah organik dengan menggelar “Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati”. Kegiatan ini berlangsung di halaman Posko KKN, Desa Slendra, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, pada Kamis (24/07/2025).
Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman sekaligus keterampilan kepada masyarakat untuk memanfaatkan limbah rumah tangga—seperti sisa sayuran, kulit buah, dan sampah organik lainnya—menjadi pupuk kompos hayati yang bermanfaat bagi tanaman.
Minimnya Pemanfaatan Limbah Jadi Latar Belakang
Ketua Kelompok KKN 66, Arizi Givana, menjelaskan bahwa ide kegiatan ini lahir dari kepedulian terhadap kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah organik tanpa diolah kembali.
“Sampah rumah tangga umumnya hanya dibuang begitu saja. Padahal, jika diolah menjadi pupuk hayati, akan memberi manfaat besar, baik untuk lingkungan maupun kebutuhan keluarga,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bijak dan berkelanjutan.
“Harapan kami, ke depan masyarakat Desa Slendra bisa memproduksi pupuk alami sendiri untuk tanaman, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Praktik Langsung Bersama Narasumber Lokal
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu warga Desa Slendra yang antusias mempelajari teknik pembuatan pupuk kompos hayati. Warsita, seorang tokoh lokal yang berpengalaman membuat pupuk kompos, hadir sebagai narasumber utama dan memandu peserta dalam praktik langsung.
“Bahan yang kita gunakan sederhana, mudah ditemukan di sekitar kita, seperti sisa sayuran, dedaunan, dan limbah organik lainnya. Dengan proses fermentasi yang benar, hasilnya bisa menjadi pupuk berkualitas untuk tanaman,” jelas Warsita.
Peserta pelatihan terlihat aktif mengikuti setiap tahapan, mulai dari pemilahan bahan, proses pencampuran, hingga pengemasan pupuk.
Memberi Dampak Positif bagi Lingkungan dan Ekonomi
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah berbasis komunitas. Selain mendukung upaya pelestarian lingkungan, kegiatan ini juga membuka peluang penghematan biaya pertanian keluarga dan bahkan potensi usaha baru berbasis pupuk organik.
“Kami percaya, pelatihan ini bisa membawa perubahan positif. Jika konsisten dilakukan, masyarakat bukan hanya lebih peduli lingkungan, tapi juga bisa mandiri secara ekonomi,” tambah Arizi.
Dengan mengangkat isu pengelolaan limbah organik, KKN 66 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon tidak hanya menciptakan inovasi baru, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Pelatihan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan warga dapat melahirkan solusi kreatif untuk menjawab tantangan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.