Mahasiswa FUA UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Dibekali Attitude “Jaga Nama Baik Bangsa” Sebelum Berangkat Ke Luar Negeri

UIN Siber Cirebon (Jakarta) —Aula Pusdiklat Kementerian Agama Republik Indonesia dipenuhi semangat dan antusiasme mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi keislaman yang tergabung dalam program ITHLA Abroad, termasuk di antaranya mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Dalam kegiatan ini, mereka menerima pembekalan khusus bertajuk “Attitude Luar Negeri: Jaga Nama Baik Bangsa”, yang menjadi salah satu kunci utama kesuksesan dalam menjalani peran sebagai pengajar sekaligus duta budaya di negara tujuan.(21/09).

Menjadi Duta, Bukan Hanya Pengajar

Kegiatan ini bukan sekadar orientasi keberangkatan, tetapi sebuah penguatan karakter dan nilai kebangsaan. Mahasiswa dipersiapkan bukan hanya untuk mengajar Bahasa Arab di negara-negara sahabat seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura, tetapi juga untuk menjadi perwakilan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia di mata dunia.

Dalam pembekalan tersebut, hadir H. Fahmi Saeppuddin, M.Hum, seorang deklarator ITHLA dan figur penting dalam pengembangan kerja sama luar negeri berbasis pendidikan Bahasa Arab. Lewat penyampaian yang tegas dan menggugah, beliau menyampaikan bahwa disiplin, etika, dan sopan santun adalah tiga prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh setiap peserta program.

“Kita akan menghadapi negara yang culture-nya itu disiplin. Maka, kita harus lebih dari itu,” ujar Fahmi.

“Tetap jaga etika dan sopan santun kalian untuk menjaga nama baik Ithla dan Indonesia.”

Pesan tersebut menjadi refleksi mendalam bagi peserta, bahwa keberadaan mereka di luar negeri akan membawa serta nama besar bangsa. Maka, setiap sikap dan tindakan harus mencerminkan identitas Indonesia yang ramah, sopan, dan menjunjung tinggi nilai moral.

Harapan Besar dari FUA UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Menanggapi partisipasi mahasiswa FUA dalam program ini, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., memberikan apresiasi dan harapan besar.

“Semoga mahasiswa FUA bisa membawa nama baik Indonesia di kancah internasional melalui kegiatan ITHLA. Salah satunya adalah dengan menjaga etika, sopan santun, dan menghormati budaya negara tujuan, karena mereka bukan sekadar pengajar, tapi juga duta bangsa yang berkarakter luhur,” tuturnya.

Membentuk Generasi Pembawa Citra Bangsa

Program ITHLA Abroad ini menjadi ruang aktualisasi mahasiswa untuk mengintegrasikan kemampuan akademik dengan nilai-nilai kebangsaan. Pembekalan attitude menjadi bukti bahwa keberangkatan ke luar negeri bukan hanya soal teknis pengajaran, melainkan juga tentang membawa misi budaya, diplomasi, dan kehormatan bangsa.

Dengan semangat dan bekal karakter yang kuat, mahasiswa FUA siap melangkah ke panggung internasional, mengharumkan nama almamater dan Indonesia dengan pribadi yang santun, cerdas, dan berintegritas.