Mahasiswa semester 3 Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Firman Abdul Kholik berhasil menyabet juara 1 lomba lukis kaligrafi dalam acara Festival Tajug yang diselenggarakan PBNU bekerjasama dengan Keraton Kesepuhan Cirebon, Sabtu (23/11/2019).
Firman mengatakan, dirinya tak menyangka bisa meraih juara dalam lomba yang diikuti sekitar 30 peserta tersebut. Karena, para lawan-lawannya ini mayoritas telah memiliki basic dalam melukis, sedangkan dirinya hanya mempunyai kemampuan membuat kaligrafi terkait lukisan arab saja. “Lomba ini untuk umum mas, jadi ada yang dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan lainnya. Perasaannya gak nyangka dan senang, karena kebanyakan lawan-lawan saya banyak yang sekolah lukis, sedangkan saya cenderung ke kaligrafi lukisan arabnyam.”
Dia menjelaskan, dalam lomba tersebut dirinya membuat kaligrafi surat Yunus ayat 62 dengan tema budaya dan naskah. Dalam membuat karyanya dalam lomba tersebut, dirinya hanya membutuhkan waktu 6 jam, yaitu dari jam 9 pagi sampai 3 sore. “Dalam mengikuti lomba ini gak ada persiapan khusus mas, hanya mempersiapkan cat minyaknya aja saat malam sebelum lomba. Kesulitan saat membuat kaligrafinya yaitu dari peralatan yang seadanya. Tapi walaupun begitu Alhamdulillah saya bisa mengharumkan IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan meraih juara 1 dalam lomba ini,” ujar Firman yang juga berstatus santri Ponpes Al Ihya Kota Cirebon ini.
Tak hanya itu, Firman juga mengungkapkan, selain berhasil menjadi juara 1 dalam lomba kaligrafi dalam acara Festival Tajug, dirinya juga telah menorehkan beberapa prestasi lainnya. Seperti, menjadi juara 2 membuat kaligrafi dalam lomba yang diselenggarakan Dema Institut IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan juara 1 lomba kaligrafi yang diselenggarakan Jurusan Ilmu Hadist IAIN Syekh Nurjati Cirebon. “Harapannya semoga saya bisa membuat karya lebih baik lagi dan tetap istiqomah dalam berkarya demi mengharumkan nama baik IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ponpes Al Ihya, dan membanggakan kedua orang tua saya.”