UIN Siber Cirebon (Cikulak Kidul) — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 125 Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon terus menunjukkan kontribusi nyatanya di tengah masyarakat. Bertempat di GOR Desa Cikulak Kidul, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, para mahasiswa menggelar kegiatan penyuluhan bertajuk “Membumikan Al-Qur’an dari Anak Sehat: Mencegah Stunting, Membangun Generasi Qur’ani.”(13/08).
Kegiatan ini menggabungkan dua isu strategis: kesehatan anak dan literasi Al-Qur’an, sebagai fondasi penting dalam membentuk generasi masa depan yang sehat secara jasmani sekaligus kuat dalam nilai-nilai keislaman. Puluhan ibu-ibu dan balita hadir dengan antusias, mengikuti pemaparan yang disampaikan oleh tim KKN 125.
Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa menyampaikan materi penting seputar pencegahan stunting, mulai dari pentingnya ASI eksklusif, pemenuhan gizi seimbang, hingga pola asuh anak yang mendukung tumbuh kembang optimal. Namun yang membuat kegiatan ini istimewa adalah pendekatan spiritual yang dibawa ke tengah masyarakat.
“Generasi Qur’ani tidak hanya diukur dari kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga dari kesiapan fisik dan mental anak-anak kita. Oleh karena itu, mencegah stunting adalah langkah awal dalam membangun generasi yang kuat, cerdas, dan berakhlak mulia,” tegas Ketua Tim KKN 125 dalam sambutannya.
Hal ini diamini oleh Sukirah, Bidan Desa Cikulak Kidul, yang menilai program tersebut sangat relevan dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Kasus stunting masih menjadi perhatian di banyak desa. Edukasi seperti ini membantu ibu-ibu lebih sadar akan pentingnya gizi dan pola asuh anak. Saya berharap kerja sama mahasiswa KKN dengan tenaga kesehatan desa bisa terus berlanjut, karena mendidik anak sehat sama dengan menyiapkan masa depan bangsa,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa, kader Posyandu, dan masyarakat sekitar. Sinergi antara kesehatan dan nilai-nilai keagamaan menjadi kekuatan utama program ini, sejalan dengan misi KKN 125 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang ingin menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam membangun desa.
Dengan mengedepankan pendekatan holistik antara gizi, kesehatan, dan spiritualitas, program ini diharapkan mampu mencetak generasi Qur’ani yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi, sekaligus memperkuat peran kampus sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.
