Mahasiswa KKN 33 Hidupkan Budaya Literasi di Waruduwur dengan Perpustakaan Gerobak Baca

UIN Siber Cirebon (Waruduwur) — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 33 menghadirkan inovasi dalam bidang literasi dengan meluncurkan program unggulan bertema “Literasi Baca Tulis Masyarakat” di Desa Waruduwur. Program ini diwujudkan melalui perpustakaan keliling berbasis gerobak baca yang disambut meriah oleh warga, khususnya anak-anak. (17/08).

Kegiatan berlangsung tiga kali dalam seminggu, setiap Minggu, Selasa, dan Jumat pukul 19.00–20.30 WIB di pusat desa. Rata-rata 40 anak hadir di setiap pertemuan, menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap budaya membaca.

Konsep Inovatif: Gerobak Baca dan Pojok Literasi

Gerobak yang dihias menarik menjadi ikon literasi keliling yang menghidupkan semangat baca anak-anak dari berbagai usia. Selain membaca bebas, mahasiswa juga menghadirkan pojok baca interaktif, di mana anak-anak didampingi langsung untuk mengeksplorasi isi bacaan.

Metode pembelajaran yang diterapkan pun variatif, mulai dari storytelling untuk menanamkan nilai moral, membaca cepat agar anak terbiasa efisien memahami teks, hingga tanya jawab dan diskusi ringan untuk mengasah pemahaman. Anak-anak juga diajak berpikir kritis dengan menilai isi cerita dan menyampaikan pendapat mereka.

Membangun Budaya Literasi Sejak Dini

Menurut Nurul, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia sekaligus peserta KKN 33, program ini bukan hanya tentang membaca, tetapi juga melatih komunikasi dan berpikir kritis anak.

“Kami ingin anak-anak di Waruduwur mengenal buku tidak hanya sebagai bacaan, tetapi sebagai jendela dunia,” ujarnya.

Tujuan utama program ini adalah menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini, agar anak-anak tumbuh dengan wawasan luas sekaligus kemampuan berkomunikasi dan bernalar.

Dukungan Masyarakat

Tokoh masyarakat dan orang tua memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut meski masa KKN usai. Partisipasi aktif warga menjadi modal penting bagi keberlanjutan gerakan literasi di desa.

Dengan kreativitas sederhana seperti gerobak baca dan pojok literasi interaktif, mahasiswa KKN 33 membuktikan bahwa literasi tidak harus mahal atau kaku. Justru dari inisiatif kecil inilah benih budaya baca dapat tumbuh, sebab setiap anak yang membaca sejatinya sedang menulis masa depannya sendiri.