
UIN Siber Cirebon (Waruduwur) — Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, Kelompok KKN 33 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon melaksanakan program unggulan berupa renovasi gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Wathoniyah di Desa Waruduwur. Kegiatan ini berlangsung sejak 24 Juli hingga 4 Agustus 2025, dan menjadi salah satu inisiatif mahasiswa untuk mendukung peningkatan literasi baca-tulis di lingkungan masyarakat. (08/08).
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN, pihak sekolah, masyarakat, dan donatur, sebagai langkah nyata menghadirkan ruang belajar yang layak dan nyaman bagi generasi penerus bangsa.
Berangkat dari Kepedulian, Berbuah Aksi
Renovasi ini diawali dari observasi lapangan dan dialog intensif dengan warga serta pihak sekolah. Tim KKN menemukan bahwa beberapa ruang kelas MI Wathoniyah mengalami kerusakan cukup parah—atap bocor, dinding yang mulai rapuh, hingga toilet dan fasilitas lainnya yang tidak layak digunakan.
Rifqi Raihan, Ketua KKN 33, mengatakan bahwa program ini bukan sekadar perbaikan bangunan, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun ekosistem literasi.
“Kami ingin menciptakan ruang belajar yang aman, bersih, dan memotivasi. Literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang membuat anak-anak betah belajar,” ujarnya.
Dari Fisik hingga Estetika Sekolah
Ruang-ruang belajar yang sebelumnya bocor kini memiliki atap baru yang kokoh. Toilet yang sebelumnya tidak berfungsi karena saluran air tersumbat, kini telah diperbaiki dan dapat digunakan dengan nyaman. Dinding sekolah yang kusam dicat ulang, menghadirkan suasana yang lebih cerah dan menyenangkan.
Tak hanya itu, mahasiswa juga mempercantik lingkungan sekolah dengan menata taman, menambahkan vas dan pot bunga, serta memperbaiki meja dan kursi belajar. Semangat gotong royong dari warga pun turut mendukung kesuksesan proyek ini.
Peran Donatur: Kecil di Nama, Besar di Dampak
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari para donatur, salah satunya Rasyim, yang tidak hanya membantu secara finansial, tetapi juga terlibat langsung dalam proses renovasi.
“Saya prihatin melihat kondisi bangunan MI Wathoniyah. Atap bocor, kursi dan meja rusak, air pun tidak mengalir. Hati saya tergerak untuk membantu agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” ungkapnya penuh empati.
Kontribusi donatur berupa dana, material bangunan, hingga tenaga kerja menjadi energi positif yang mempercepat proses renovasi dan menyemangati para mahasiswa.
Apresiasi Sekolah dan Harapan untuk Masa Depan
Ulfa, S.Ag, Kepala MI Wathoniyah, menyampaikan apresiasi tinggi atas peran aktif mahasiswa KKN.
“Perbaikan ini memberi dampak besar bagi semangat belajar anak-anak. Mereka kini lebih rajin datang ke sekolah. Program literasi yang dibawa mahasiswa juga membuka wawasan siswa dan guru,” ujarnya.
Warga desa pun turut antusias, tidak hanya membantu proses renovasi, tetapi juga menyumbangkan bahan bacaan untuk memperkaya koleksi literasi sekolah.
Mewujudkan Pendidikan yang Bermartabat
Renovasi MI Wathoniyah membuktikan bahwa sinergi antara mahasiswa, masyarakat, sekolah, dan donatur mampu menciptakan perubahan signifikan. Proyek ini tidak hanya menghasilkan ruang belajar yang lebih layak, tapi juga menanamkan nilai kepedulian sosial dan tanggung jawab bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kelompok KKN 33 berharap MI Wathoniyah dapat tumbuh sebagai pusat pengembangan literasi lokal, sekaligus menjadi contoh inspiratif bagi lembaga pendidikan lainnya di wilayah Cirebon dan sekitarnya.