Mahasiswa KKN Kelompok 32 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Inisiasi Gerakan Jumat Bersih di TPS Desa Suci: Wujudkan Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan

UIN Siber Cirebon (Suci) — Komitmen menjaga kebersihan lingkungan kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 32 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon melalui program “Gerakan Jumat Bersih” yang digelar di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.(25/07).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bertema Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas, yang selaras dengan pengabdian kepada masyarakat dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan menjaga kebersihan lingkungan secara gotong royong.

“Aksi ini bukan hanya tentang membersihkan TPS, tetapi juga membangun rasa peduli bersama terhadap lingkungan. Jika tidak dimulai dari hal kecil, masalah sampah akan terus menumpuk,” ujar Aan Mohamad Burhanudin, M.A., Dosen Pembimbing Lapangan KKN Kelompok 32.

Gerakan ini turut melibatkan pengurus TPS Desa Suci, mahasiswa KKN, dan masyarakat sekitar. Dalam kesempatan tersebut, Yadi, selaku pengelola TPS sekaligus narasumber, menjelaskan bahwa pihak desa sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon. Sampah dari setiap RW diangkut ke TPS desa setiap hari, kemudian dipindahkan ke TPS Kabupaten Cirebon di Desa Kubangdeleg setiap dua minggu sekali.

“Dalam seminggu, volume sampah di TPS Desa Suci bisa mencapai lebih dari 12 ton. Kami sering kewalahan mengangkut sampah ke truk pengangkut karena keterbatasan dana dan armada,” ungkap Yadi. Saat ini, desa telah menganggarkan dana kebersihan sebesar Rp250.000 untuk setiap kali pengangkutan sampah dari TPS desa ke TPS kabupaten.

Melalui gerakan ini, mahasiswa berharap dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah, mengurangi dampak lingkungan akibat penumpukan, serta menciptakan budaya bersih di Desa Suci.

Kegiatan “Gerakan Jumat Bersih” ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara mahasiswa, pengurus desa, dan warga dalam menciptakan ekosistem berkelanjutan, sekaligus mengedukasi pentingnya pelestarian lingkungan berbasis komunitas.