Mahasiswa KKN Kelompok 61 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gaungkan Gerakan SALING dan Inovasi Papan Edukasi Sampah di Desa Rawaurip

UIN Siber Cirebon – Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan terus digaungkan oleh mahasiswa KKN Kelompok 61 Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) melalui Gerakan Sapu Lingkungan (SALING) di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini merupakan bagian dari program bertema “Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas”, yang dilaksanakan secara kolaboratif bersama Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jami’ Darussalam dan masyarakat setempat.(27/07).

Gerakan SALING dilakukan rutin setiap hari Minggu pukul 08.00–10.00 WIB di kawasan sekitar Masjid Jami’ Darussalam, khususnya Blok Manis dan Blok Pahing. Menurut Ketua KKN Kelompok 61, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan desa yang masih ditemui tumpukan sampah dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

“Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat mencintai lingkungan yang bersih dan bebas penyakit, serta meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah,” ujar Ketua Kelompok 61.

Tak hanya aksi bersih-bersih, mahasiswa KKN juga menghadirkan inovasi papan edukasi dari bahan bekas. Papan ini memuat informasi tentang lamanya waktu terurai sampah anorganik seperti plastik, botol, kertas, styrofoam, dan kemasan produk. Papan edukasi akan dipasang di tiga titik strategis (Blok Manis, Blok Pahing, Blok Wage) yang sering dilalui warga.

Pembuatan papan edukasi dilaksanakan pada 23–25 Juli 2025, menggunakan limbah papan tak terpakai yang ditemukan saat observasi. Pemasangan dijadwalkan pada Senin, 4 Agustus 2025. “Program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar lebih peduli dan mampu mengurangi penggunaan sampah anorganik, sekaligus menumbuhkan kesadaran mendaur ulang,” jelas Mia Fatimatul Munsi, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa. Kuwu Desa Rawaurip, Rochmannur, menyampaikan apresiasinya:

“Kami dari pihak desa akan selalu mensuport setiap kegiatan mahasiswa KKN yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga Desa Rawaurip,” ujarnya.

Kegiatan ini mencerminkan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menjawab persoalan lingkungan. Inovasi kreatif seperti papan edukasi dari bahan bekas menjadi langkah strategis untuk menyampaikan pesan secara visual dan berkelanjutan, sekaligus menginspirasi warga untuk lebih bijak dalam mengelola sampah.

Sebanyak 15 mahasiswa dari berbagai jurusan terlibat dalam program ini, membawa semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian nyata di tengah masyarakat. Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh pemberdayaan lingkungan berbasis komunitas yang dapat diadopsi oleh desa-desa lain di Indonesia.