
UIN Siber Cirebon (Buyut, Gunung Jati) — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 44 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berkolaborasi dengan masyarakat Desa Buyut untuk menghidupkan kembali Taman Toga Brete melalui kegiatan “Optimalisasi Taman Toga Brete dan Pelatihan Urban Farming”. Acara ini digelar pada Rabu (23/07/2025), pukul 14.00–15.00 WIB di Taman Toga Brete, Desa Buyut, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan fungsi Taman Obat Keluarga (TOGA) yang sebelumnya kurang terawat serta memberikan pelatihan kepada warga tentang teknik penanaman sederhana dan ramah lingkungan.
Acara diikuti oleh anggota PKK Desa Buyut, Karang Taruna, dan masyarakat umum, dengan dukungan penuh dari pemerintah desa setempat.
Mengusung Semangat SDGs
Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:
- SDGs Nomor 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- SDGs Nomor 13: Penanganan Perubahan Iklim
Dr. Yuyun Maryuningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sekaligus Sekretaris Jurusan Tadris Biologi UIN Siber SSC, menyampaikan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi pelestarian lingkungan dan kemandirian pangan.
“Sayur-sayuran dan bahan dapur bisa ditanam sendiri di sekitar rumah untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga. Ini bukan hanya soal tanaman, tetapi upaya bersama mengedukasi masyarakat agar ramah lingkungan,” jelas Dr. Yuyun.
Sinergi Mahasiswa dan Warga
Kegiatan ini tidak hanya menghidupkan kembali Taman TOGA Brete, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan urban farming, warga diajak memanfaatkan lahan sempit untuk menanam tanaman obat dan sayuran, yang bermanfaat bagi kesehatan dan ekonomi keluarga.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Buyut. Kami apresiasi konsepnya yang selaras dengan SDGs,” ujar Wandi, Kuwu Desa Buyut, Gunung Jati.
Mengapa Ini Penting?
Optimalisasi Taman TOGA dan pelatihan urban farming adalah langkah strategis untuk:
✅ Mendorong kemandirian pangan rumah tangga
✅ Mengurangi ketergantungan bahan pangan dari luar
✅ Melestarikan lingkungan dengan sistem pertanian ramah lingkungan
✅ Mendukung penguatan kesehatan keluarga melalui tanaman obat
Harapan ke Depan
Ketua Kelompok KKN 44 UIN Siber SSC menegaskan bahwa program ini bukan hanya aksi sementara, tetapi investasi sosial untuk masa depan desa.
“Kami ingin meninggalkan warisan yang berkelanjutan bagi masyarakat, agar kemandirian pangan dan pelestarian lingkungan terus terjaga,” tuturnya.