Mahasiswa KKN UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Kelompok 45 Berdayakan Ibu-Ibu Desa Mayung Lewat Pelatihan Daur Ulang Minyak Jelantah

UIN Siber Cirebon (Mayung) — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 45 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang ditempatkan di Desa Mayung, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, menggelar pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring sebagai bentuk pengabdian nyata kepada masyarakat. Kegiatan ini menjadi program unggulan mereka dalam bidang pelestarian lingkungan dan pengelolaan limbah rumah tangga secara berkelanjutan.(26/07).

Bertempat di Pendopo Majelis Ta’lim Nurul Yaqin, pelatihan ini menyasar ibu-ibu warga setempat yang antusias mengikuti setiap sesi. Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, mahasiswa KKN menghadirkan solusi praktis terhadap permasalahan pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak goreng bekas yang tidak dikelola dengan baik.

Solusi Ramah Lingkungan: Jelantah Jadi Sabun Serbaguna

Penanggung jawab program, Eva Zakiyah, menjelaskan bahwa minyak jelantah yang kerap dibuang ke saluran air dapat mencemari tanah dan merusak ekosistem. Dalam pelatihan ini, mahasiswa mengenalkan cara sederhana dan aman untuk mengubah jelantah menjadi sabun cuci piring yang dapat dipakai kembali dalam rumah tangga.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa limbah rumah tangga punya nilai ekonomis dan bisa menjadi solusi lingkungan jika dikelola dengan benar,” ujar Eva.

Peserta pelatihan dibekali pemahaman dasar tentang bahaya limbah jelantah, materi kimia sederhana dalam proses pembuatan sabun, serta pengenalan bahan seperti KOH, MES air, dan pewangi alami. Tak hanya teori, ibu-ibu juga langsung praktik membuat sabun, dipandu oleh mahasiswa KKN secara aktif.

Apresiasi dari Masyarakat: Inovasi yang Memberdayakan

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga dan tokoh masyarakat. Hj. Hesti, ketua Majelis Ta’lim Nurul Yaqin, menyampaikan terima kasih atas inisiatif mahasiswa yang dinilainya bermanfaat secara praktis dan ekonomis.

“Pelatihan ini bukan hanya menambah ilmu baru, tapi juga bisa menjadi ide usaha rumahan yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, Sulhan Ari Rohadin, Ketua Kelompok 45 KKN UIN SSC, menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan mempererat hubungan mahasiswa dan masyarakat desa.

“Kami ingin hadir tidak hanya sebagai pelaksana program, tapi juga bagian dari masyarakat yang belajar bersama dan tumbuh bersama,” jelas Sulhan.

Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan dan Semangat Gotong Royong

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Istiqomah, M.A. menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini dalam membangun pola pikir baru di tengah masyarakat.

“Pengelolaan limbah bukan hal sepele. Kegiatan ini bisa menjadi awal dari kebiasaan baik di masyarakat,” ujarnya.

Kepala Desa (kuwu) Mayung, Sued, juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN UIN SSC.

“Kami berharap budaya sadar lingkungan bisa terus tumbuh. Pelatihan ini sangat positif dan perlu dilanjutkan di masa depan,” ungkapnya.

Dengan adanya pelatihan ini, KKN Kelompok 45 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berhasil menunjukkan bahwa inovasi lingkungan bisa dimulai dari rumah dan masyarakat desa adalah ujung tombaknya. Dari minyak bekas menjadi sabun, dari limbah menjadi berkah—Desa Mayung selangkah lebih dekat menuju desa yang berdaya dan ramah lingkungan.