Mahasiswa KKN UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Kelompok 82 Gelar Workshop Inovatif di Desa Sidaresmi: Ubah Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik

UIN Siber Cirebon (Sidaresmi) — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 82 dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar sebuah workshop yang inovatif dan edukatif di Desa Sidaresmi, Kabupaten Cirebon. Dengan mengusung tema “Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik untuk Kemandirian Pangan Keluarga”, kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari warga, khususnya komunitas ibu-ibu pengajian dan perangkat desa.

Bertempat di Aula Balai Desa Sidaresmi pada Selasa (12/8), pukul 09.00 WIB, acara dibuka secara khidmat dengan dihadiri oleh Kepala Desa Sidaresmi, Pirman beserta jajaran, serta dua dosen pembimbing lapangan yang sekaligus menjadi pemateri dalam workshop ini, yaitu H. Ahmad Khomaini Syafi’ie, S.Pd., M.Ag. dan Dr. Ahmad Syathori, M.Ag.

Ketua Kelompok 82, Eka Raditya Fajar Saputra, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. “Sampah rumah tangga seperti potongan sayuran, sisa makanan, dan bahan organik lainnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair maupun padat yang bermanfaat untuk tanaman. Ini tidak hanya mengurangi sampah di TPA, tapi juga mendukung ketahanan pangan keluarga,” jelas Eka.

Workshop ini menjadi sangat relevan dengan program desa yang tengah dijalankan, yakni penyediaan bibit tanaman pangan seperti cabai, terong, dan tomat untuk seluruh warga. Kepala Desa, Pirman, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN tersebut. “Kegiatan ini sangat mendukung program desa. Pupuk dari limbah organik tentu akan sangat membantu masyarakat dalam menanam dan merawat tanaman yang akan kami distribusikan ke setiap rumah,” ungkapnya.

Tidak hanya fokus pada aspek teknis, kegiatan ini juga memperkuat nilai-nilai religius dengan penyampaian materi bertema “Islam dan Lingkungan: Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah” oleh dua dosen pembimbing. Materi ini menekankan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab spiritual umat Islam. H. Ahmad Khomaini Syafi’ie, S.Pd., M.Ag., menyampaikan bahwa dalam Islam, manusia ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi yang berkewajiban menjaga kelestarian alam.

Sementara itu, Dr. Ahmad Syathori, M.Ag., menambahkan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya persoalan teknis, tetapi juga merupakan bentuk ibadah jika dilakukan dengan niat menjaga ciptaan Allah SWT. “Dengan mengolah sampah menjadi pupuk, kita bukan hanya berkontribusi pada lingkungan, tapi juga menjalankan perintah agama,” ujar beliau dalam pemaparannya.

Workshop ini mengajarkan secara langsung cara pembuatan pupuk organik menggunakan bahan-bahan sederhana seperti galon bekas, air cucian beras, dan sampah dapur. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat Sidaresmi untuk mengelola limbah secara mandiri, berdaya guna, serta mendukung gerakan pertanian rumah tangga.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana edukasi dan praktik langsung dapat menyatu untuk menciptakan perubahan positif di tingkat akar rumput.