
UIN Siber Cirebon – Keraton Kesepuhan Cirebon mendapat kehormatan atas kunjungan Ibu Adinda Yuanita, istri Menteri Ekonomi Kreatif RI, yang hadir mewakili suaminya dalam lawatan budaya pada Kamis (28/8). Kehadiran beliau disambut hangat oleh Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat, Pati Sepuh Keraton Kesepuhan, beserta Ratu Sandra dan keluarga besar keraton.(28/08).
Dalam kunjungan tersebut, Ibu Adinda didampingi oleh mahasiswa Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC). Kehadiran mahasiswa yang berada di bawah bimbingan H. Saeful Badar, M.A. itu sekaligus menjadi bagian dari pengabdian dan keterlibatan aktif akademisi muda dalam melestarikan budaya dan sejarah lokal.
Rangkaian kunjungan diawali dengan penyambutan di Ndalem Arum, ruang khusus untuk tamu kehormatan, yang berlangsung penuh keakraban dengan nuansa tradisi keraton yang kental. Selanjutnya, rombongan menuju Jinem Pangrawit, tempat penyimpanan silsilah panjang Kesultanan Cirebon, di mana Ibu Adinda mendapat penjelasan mengenai garis keturunan para sultan dari masa awal berdirinya hingga masa kini.
Perjalanan budaya berlanjut ke Museum Keraton Kesepuhan, di mana Ibu Adinda menyaksikan langsung koleksi peninggalan sejarah yang masih terjaga keasliannya, termasuk Kereta Singa Barong, simbol kebesaran Kesultanan Cirebon sekaligus ikon kebanggaan masyarakat Cirebon.
Dalam kunjungannya, Ibu Adinda yang turut didampingi oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana mempererat silaturahmi antara pemerintah dengan lembaga budaya tradisional, sekaligus menggali nilai-nilai kearifan lokal untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat.
Agenda ditutup dengan peninjauan ke Sumur Agung di Ndalem Agung Pangkuwati, sebuah situs bersejarah yang sarat makna spiritual dan diyakini memiliki nilai khusus dalam tradisi keraton.
Kehadiran mahasiswa KPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam kegiatan ini bukan hanya sebagai pendamping, tetapi juga sebagai bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menjaga, mendokumentasikan, dan mempromosikan warisan budaya Cirebon.