Mahasiswa Pariwisata Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Seminar Nasional: “Membangun Masa Depan Cirebon melalui Warisan Budaya dan Pariwisata”  

UIN Siber Cirebon  – Program Studi Pariwisata Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sukses menggelar Seminar Nasional Pariwisata bertema “Membangun Masa Depan Cirebon Melalui Warisan Budaya dan Pariwisata” pada Kamis, 11 September 2025. Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung SBSN Lantai 4 FEBI UINSSC ini menghadirkan antusiasme mahasiswa, akademisi, komunitas budaya, dan para pemangku kepentingan di bidang pariwisata.

Seminar dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru Pariwisata Syariah angkatan 2025, perwakilan Sema-Dema FEBI, serta dosen dari Prodi Pariwisata Universitas Bhakti Husada Indonesia, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan sekaligus membangun jejaring dengan berbagai pihak yang peduli terhadap potensi wisata berbasis budaya.

Dalam sambutannya, Arief Pradhana, S.Par., M.Sc., selaku Ketua Pelaksana, menekankan bahwa generasi muda perlu mengambil peran aktif dalam merawat dan mengembangkan potensi pariwisata lokal. “Warisan budaya adalah aset yang tidak ternilai. Melalui kreativitas dan inovasi, kita dapat menjadikannya motor penggerak pariwisata yang mendunia,” ujarnya.

Sementara itu, Hafni Khairunnisa, M.Sc., Ketua Prodi Pariwisata Syariah, berharap seminar ini mampu mempererat sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah. Dukungan penuh datang dari Dr. Layaman, S.E., M.Si., Wakil Dekan I FEBI bidang akademik dan kemahasiswaan, yang secara simbolis membuka kegiatan dengan menegaskan komitmen fakultas terhadap pengembangan pariwisata berbasis budaya dan prinsip syariah.

Acara yang juga dipersiapkan secara matang oleh Himpunan Mahasiswa Pariwisata Syariah (HIMPARIS) ini menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Candra Permana, M.Pd., pegiat sejarah Cirebon, memaparkan kekayaan warisan budaya lokal yang dapat menjadi daya tarik wisata unggulan. Prabu Diaz, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, mengingatkan pentingnya nilai-nilai tradisi sebagai identitas pariwisata daerah sekaligus mendorong dukungan optimal pemerintah daerah.

Tak kalah menarik, Dr. Mohamad Yusuf, M.A., Kepala Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada, menyampaikan strategi menghadapi tantangan pariwisata berbasis budaya di era digital. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan industri pariwisata agar berkelanjutan dan relevan dengan perkembangan zaman.

Seminar nasional ini bertujuan memperkuat kesadaran akan pelestarian budaya, sekaligus membangun komitmen bersama untuk menjadikan Cirebon sebagai destinasi wisata unggulan berbasis kearifan lokal. Mahasiswa baru Pariwisata Syariah menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka tidak hanya mendapatkan wawasan akademis, tetapi juga dorongan untuk berkontribusi dalam menjaga warisan budaya dan memperkaya dunia pariwisata.

Melalui kegiatan ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang siap melahirkan generasi profesional, kreatif, dan berwawasan budaya dalam industri pariwisata. Seminar ini menjadi langkah awal penting menuju masa depan Cirebon yang lebih berdaya dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional melalui sinergi warisan budaya dan pariwisata berkelanjutan.