UIN Siber Cirebon — Semangat literasi dan kecintaan terhadap bahasa mewarnai kegiatan Festival Bulan Bahasa 2025 di SMP Negeri 1 Lemahabang, yang berlangsung selama tiga hari, pada 25, 27, dan 28 Oktober 2025. Dengan mengusung tema “Cintai bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing,” festival ini menghadirkan beragam lomba kebahasaan dan kesenian yang melibatkan seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9.(28/10).
Tidak hanya menjadi ajang kreativitas siswa, kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran kolaboratif antara pihak sekolah dan mahasiswa Program Lapangan Pengajaran (PLP) dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang turut berperan aktif dalam setiap rangkaian kegiatan.
Peran Mahasiswa PLP: Dari MC hingga Pembimbing Lomba
Mahasiswa PLP UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon tampil sebagai bagian penting dalam pelaksanaan kegiatan, mulai dari menjadi MC, panitia teknis lomba, dokumentator, hingga pembimbing peserta dalam lomba menulis dan membaca puisi.
“Melalui kegiatan ini kami belajar banyak tentang bagaimana menumbuhkan motivasi siswa untuk mencintai bahasa Indonesia dan daerahnya. Kami juga bangga bisa ikut berkontribusi dalam penguatan literasi sekolah,” ujar salah satu mahasiswa PLP yang menjadi panitia lomba.
Rangkaian Kegiatan Festival
Kegiatan Festival Bulan Bahasa berlangsung penuh semangat selama tiga hari dengan berbagai lomba dan kegiatan literasi.
Hari Pertama – 25 Oktober 2025
Festival dibuka dengan lomba menulis puisi, membaca puisi, presenter berita, singing contest, cosplay, dan desain ilustrasi. Antusiasme siswa terlihat sejak pagi ketika mereka mempersiapkan diri menampilkan karya terbaik. Mahasiswa PLP turut memastikan jalannya lomba berlangsung tertib dan tepat waktu, dengan suasana kompetitif namun penuh kekeluargaan.
Hari Kedua – 27 Oktober 2025
Pada hari kedua, lomba berlanjut dengan story telling, maca sajak, nembang pupuh, serta penyisihan Mojang Jajaka Bulan Bahasa. Di sela kegiatan, Bank Indonesia memberikan sosialisasi literasi keuangan, menambah wawasan siswa tentang pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini.
“Lomba hari kedua ini memperlihatkan luasnya kemampuan siswa dalam berbahasa, baik Indonesia, daerah, maupun asing,” tutur salah satu mahasiswa PLP yang bertugas di bidang kebahasaan.
Hari Ketiga – 28 Oktober 2025 (Puncak Acara)
Acara puncak bertajuk “Gebyar Bulan Bahasa” digelar bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Suasana meriah memenuhi lapangan sekolah dengan berbagai penampilan seperti tari kreasi daerah, pembacaan puisi kolosal, drama bahasa, dan penobatan Mojang Jajaka Bulan Bahasa 2025.
Sorak gembira terdengar ketika para pemenang lomba diumumkan dan menerima piala penghargaan.
Kepala SMPN 1 Lemahabang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak, termasuk mahasiswa PLP UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang telah berperan besar dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Festival ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi ruang untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing,” ujarnya.
Apresiasi dan Harapan
Kegiatan ini ditutup dengan sesi dokumentasi bersama antara guru, mahasiswa, dan para peserta lomba. Festival Bulan Bahasa 2025 meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh pihak yang terlibat — menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara sekolah dan perguruan tinggi mampu menumbuhkan semangat literasi dan kreativitas di kalangan pelajar.
Kepala sekolah berharap festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan. Selain memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda, kegiatan ini juga menjadi wadah ekspresi dan pelestarian budaya bangsa di tengah era digital.
Makna Festival
Festival Bulan Bahasa 2025 di SMPN 1 Lemahabang bukan sekadar ajang lomba, melainkan simbol kolaborasi pendidikan yang inspiratif. Melalui dukungan guru, semangat siswa, dan partisipasi aktif mahasiswa PLP UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, kegiatan ini menegaskan pentingnya menjaga jati diri bangsa melalui bahasa dan budaya.
Dengan semangat “Cintai bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing,” festival ini menjadi pengingat bahwa literasi adalah fondasi utama bagi generasi muda yang berkarakter, berbudaya, dan siap menghadapi masa depan.




