Mahasiswa PPL UIN Siber Syekh Nurjati Luncurkan QR Code Sejarah di Keraton Kanoman, Dorong Digitalisasi Budaya Cirebon

UIN Siber Cirebon – Inovasi digital hadir di tengah pelestarian budaya Keraton Kanoman. Mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) meluncurkan program utama berupa QR Code Sejarah pada 28 bangunan bersejarah di lingkungan Keraton Kanoman.(22/09).

Program ini menjadi langkah konkret dalam memadukan pelestarian budaya dengan kemajuan teknologi. Dengan hanya memindai barcode yang ditempel di dekat plang nama bangunan, pengunjung kini dapat mengakses informasi lengkap mengenai sejarah, fungsi, serta narasi menarik dari setiap situs di area Keraton.

Ketua kelompok mahasiswa, Nazwa Pranawanda, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memberikan kemudahan informasi, tetapi juga menjadi sarana edukatif bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

“Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat bangunan, tapi juga memahami makna dan cerita di baliknya. Ini adalah langkah nyata kami dalam melestarikan budaya Cirebon melalui pendekatan yang lebih interaktif dan kekinian,” ujar Nazwa.

Sebanyak 7 mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) terlibat dalam pengembangan konten dan pemasangan QR code tersebut. Mereka berharap program ini menjadi model bagi pelestarian budaya lainnya di Indonesia.

Farihin, pustakawan sekaligus pembimbing lapangan, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai pemasangan QR code sebagai bagian dari digitalisasi budaya yang mendukung adaptasi terhadap revolusi teknologi saat ini.

“Adanya barcode ini menjadikan bangunan bersejarah ‘hidup’ dengan narasi yang bisa diakses siapa saja. Ini juga sangat relevan bagi generasi Z yang akrab dengan teknologi digital,” katanya.

Dukungan juga datang dari H. Syaeful Badar, MA, dosen pembimbing lapangan. Ia menyebut langkah mahasiswa ini sebagai kontribusi nyata dalam dunia pariwisata sejarah.
“Keraton Kanoman adalah peninggalan abad ke-16 dengan banyak situs penting. QR code ini memberikan informasi yang akurat, jelas, dan dapat diakses langsung oleh masyarakat. Ini menjadi jembatan antara sejarah dan masa kini,” ungkapnya.

Program QR Code Sejarah ini tidak hanya menambah nilai edukatif di Keraton Kanoman, tetapi juga berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta mendukung promosi pariwisata budaya Cirebon.

Dengan kolaborasi antara mahasiswa dan pihak Keraton, pelestarian budaya kini tak lagi kaku atau konvensional, melainkan dinamis dan menyentuh generasi masa kini. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa teknologi, jika digunakan secara bijak, dapat menjadi alat kuat dalam menjaga warisan leluhur.