Mahasiswa SPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Lakukan Studi Lapangan Mata Kuliah Apresiasi Seni ke Sentra Gerabah Sitiwinangun Cirebon

UIN Siber Cirebon Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) kelas 6A Fakultas Ushuluddin dan Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon atau yang dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), menggelar kegiatan studi lapangan mata kuliah Apresiasi Seni di sentra kerajinan gerabah Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, pada Kamis, 8 Mei 2025. Kegiatan ini didampingi langsung oleh dosen pengampu mata kuliah, Yunita Dwi Jayanti, M.Pd.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami nilai-nilai artistik dan sejarah dari kerajinan gerabah, yang telah lama menjadi identitas budaya khas Desa Sitiwinangun. Para mahasiswa tidak hanya menyaksikan proses pembuatan gerabah secara teknis, tetapi juga menelusuri sejarah desa tersebut sebagai pusat pengrajin gerabah yang kini berkembang menjadi desa wisata berbasis budaya lokal.

Dalam penjelasannya, dosen pendamping Yunita Dwi Jayanti menekankan pentingnya pembelajaran seni secara langsung di lapangan. “Apresiasi seni tidak cukup hanya dipelajari di ruang kelas. Melalui studi lapangan ini, mahasiswa bisa mengalami sendiri bagaimana nilai seni itu hidup dan diwariskan dalam masyarakat,” ujarnya.

Desa Sitiwinangun sendiri merupakan salah satu sentra pengrajin gerabah tertua di Cirebon yang masih aktif hingga kini. Nama desa ini memiliki makna filosofis yang kuat. ‘Siti’ berarti tanah dan ‘winangun’ berarti dibentuk atau dibangun. Hal ini mencerminkan kegiatan utama masyarakatnya yang sejak zaman dahulu membentuk tanah menjadi karya seni bernilai tinggi, yaitu gerabah.

Selama kegiatan, mahasiswa dibekali pengetahuan mengenai proses pembuatan gerabah mulai dari pemilihan tanah liat, teknik pembentukan dengan alat tradisional, pengeringan alami, hingga pembakaran di tungku terbuka. Tidak hanya itu, mahasiswa juga diajak berinteraksi langsung dengan pengrajin lokal dan mencoba sendiri membentuk gerabah sederhana, sebuah pengalaman yang membuka wawasan baru tentang proses kreatif seni tradisional.

Salah satu mahasiswa peserta kegiatan, Aisyah Nurul Fadilah, mengungkapkan antusiasmenya, “Melihat langsung dan mencoba membuat gerabah sendiri membuat saya lebih memahami bagaimana nilai seni dan budaya itu terbentuk dan diwariskan dari generasi ke generasi.”

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai bahwa pembelajaran berbasis lapangan seperti ini sangat relevan dengan karakter ilmu humaniora yang menekankan pentingnya interaksi langsung dengan objek budaya.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dosen dan antusiasme mahasiswa dalam kegiatan studi lapangan ini. Ini adalah bentuk nyata dari pendidikan kontekstual yang membumi dan bernilai. Seni dan budaya adalah bagian penting dari peradaban Islam yang perlu terus dikaji dan dilestarikan,” ujar Anwar Sanusi.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian seni tradisional sebagai bagian dari khazanah peradaban Islam dan budaya Nusantara. Studi lapangan ini juga menjadi refleksi bahwa seni bukan hanya ekspresi estetika, melainkan juga simbol peradaban, identitas, dan kearifan lokal yang perlu dijaga dalam menghadapi era modernisasi.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mengintegrasikan pembelajaran berbasis pengalaman langsung (experiential learning) ke dalam kurikulum, serta mendukung mahasiswa untuk lebih aktif mengenal dan mencintai budaya lokal Indonesia.