IAIN Cirebon– IAIN Syekh Nurjati Cirebon kembali menjadi pusat kegiatan spiritual dengan penyelenggaraan Manasik Haji bagi mahasiswa semester 5 dari berbagai program studi. Acara yang diselenggarakan di bawah bimbingan dan pengawasan ketat dari Mudir Ma’had al-jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran mahasiswa terkait aspek-aspek rukun, wajib, sunnah, dan keharaman dalam ibadah manasik haji dan umroh. Minggu, (19/11/2023).
Dalam pernyataannya, Dr. Mushin Riyadi, M.Ag, Direktur Ma’had al-jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menegaskan, “Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam menanamkan nilai-nilai spiritual dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang ritual haji dan umroh. Kami berkomitmen untuk membantu mahasiswa memperdalam pemahaman akan pentingnya aspek keagamaan dalam kehidupan mereka.”
Jumlah Peserta kegiatan Manasik Haji tahun ini sebanyak 2.957 mahasiswa semester 5 dari beragam program studi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Mereka didampingi oleh 74 pembimbing dan pendamping, termasuk dosen serta pengurus KBIH di Cirebon dan sekitarnya.
Rangkaian Manasik Haji dan Umroh yang dilaksanakan oleh Mudir Ma’had al-jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, untuk peserta (mahasiswa) adalah sebagai berikut:
Pendahuluan dan Pembekalan: Peserta diberikan pemahaman akan syarat-syarat, rukun, wajib, sunnah, dan hal-hal yang diharamkan dalam pelaksanaan haji dan umroh. Ini melibatkan kuliah, diskusi, serta pengenalan rukun dan tata cara pelaksanaan ibadah haji.
Simulasi Praktik: Peserta akan terlibat dalam simulasi langsung dari beberapa tahapan haji dan umroh, mulai dari memakai ihram, thawaf, sa’i, hingga wukuf di Arafah. Hal ini membantu mereka memahami dengan lebih baik tata cara pelaksanaan ibadah tersebut.
Diskusi Kelompok dan Tanya Jawab: Momen ini memungkinkan peserta untuk bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman terkait ibadah haji dan umroh, serta menyelesaikan pertanyaan atau keraguan yang mungkin muncul.
Refleksi Bersama: Setelah simulasi dan pembelajaran, biasanya ada sesi refleksi bersama untuk menggali pengalaman, pemahaman, dan pemikiran baru yang muncul selama kegiatan tersebut.
Doa dan Kesimpulan: Kegiatan ditutup dengan doa bersama serta kesimpulan yang menguatkan nilai-nilai spiritual yang telah dipelajari selama rangkaian manasik haji dan umroh.
Sementara maksud dan tujuan utama dari kegiatan ini adalah:
Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman: Memberikan pemahaman mendalam terkait syarat, rukun, wajib, sunnah, dan keharaman dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh.
Menggalakkan Penghargaan Terhadap Nilai-nilai Ketuhanan: Menumbuhkan rasa penghargaan dan kecintaan terhadap nilai-nilai ketuhanan dalam praktik ibadah haji dan umroh.
Penguatan Iman dan Takwa: Memperkuat iman serta kesadaran sosial keagamaan dalam diri mahasiswa, guna meningkatkan kualitas spiritual dan sosial.
Kegiatan ini diselenggarakan melalui serangkaian acara yang meliputi pembekalan teori, simulasi praktik, diskusi kelompok, serta refleksi bersama untuk memastikan pemahaman yang mendalam bagi para peserta.
Pihak penyelenggara menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kesadaran keagamaan, memperkokoh iman, dan mengilhami para mahasiswa untuk mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dikesempatan yang sama salah seorang peserta kegiatan Manasik Haji menuturkan pengalamanya kepada tim humas, dengan semangat dia menyampaikan bahwa, “Dalam kegiatan Manasik Haji 2023, saya merasakan pengalaman spiritual yang luar biasa. Simulasi yang kami lakukan memberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang setiap tahapan dalam ibadah haji dan umroh. Saya merasa terhubung secara emosional dengan nilai-nilai spiritual yang diajarkan, dan diskusi kelompok serta sesi tanya jawab membuka wawasan saya tentang praktik ibadah ini.
Mendengarkan pengalaman dari pembimbing dan para ahli dalam bidang haji dan umroh juga menginspirasi saya. Sesi refleksi bersama membuat saya merenung, bagaimana perjalanan spiritual ini juga membangun kesadaran sosial dalam diri saya. Kegiatan ini tidak hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Saya merasa sangat bersyukur dan terinspirasi untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang saya pelajari dalam kehidupan sehari-hari saya. Pengalaman ini telah memberi saya perspektif baru tentang pentingnya spiritualitas dalam menjalani kehidupan. Saya berharap dapat mengimplementasikan semua yang saya pelajari dalam ibadah haji dan umroh ini dengan sempurna suatu hari nanti.” demikian, Lailatus Saidah mahasiswi Prodi BKI, menuturkan kepada humas pasca mengikuti kegiatan.