
UIN Siber Cirebon – Fakultas Syariah dan Fakultas Ushuluddin dan Adab Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon berkolaborasi dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyelenggarakan seminar bertajuk “Tata Kelola Pemilu Berbasis HAM”. Acara ini berlangsung selama dua jam di Gedung Siber Lantai 4 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan menghadirkan narasumber-narasumber kompeten yang memancing antusiasme peserta. Kamis, (19/12/2024).
Dalam sambutannya, Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menyampaikan bahwa kampus memiliki peran strategis sebagai pusat intelektual dalam membangun masyarakat kritis dan mendukung isu-isu besar seperti demokrasi berbasis HAM.
“Melibatkan kampus dalam agenda publik adalah langkah esensial untuk memperkuat demokrasi. Kampus menjadi katalisator pengetahuan, ruang diskusi, dan pencetak generasi pemimpin yang siap menghadapi tantangan sosial-politik,” tegas Rektor.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber:
- Anis Hidayah – Koordinator Pemajuan HAM di Komnas HAM, membahas pentingnya perlindungan hak petugas pemilu.
- Husnul Hotimah – Komisioner Komnas HAM 2014–2024, mengulas evaluasi dan tantangan tata kelola pemilu berbasis HAM di Indonesia.
- Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag. – Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab, mengaitkan nilai-nilai keadilan Islam dengan demokrasi inklusif.
Anis Hidayah menyoroti pentingnya melindungi petugas pemilu dari tekanan kerja, ancaman keamanan, dan ketidakpastian status kerja. Ia merekomendasikan peningkatan kapasitas petugas, sistem kerja bergilir, dan pengawasan independen.
Sementara itu, Husnul Hotimah memaparkan masalah laten seperti politik uang, manipulasi data pemilih, dan ketimpangan akses media. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum, pendidikan politik, dan penguatan regulasi.
Dr. Anwar Sanusi memberikan perspektif akademik, menyatakan bahwa nilai keadilan dalam Islam mendukung pemilu yang transparan, jujur, dan menghormati hak asasi setiap individu.
Dipandu moderator Saiful Ansori, S.H.I., M.H., C.L.A., diskusi berlangsung dinamis. Peserta aktif berdialog, menciptakan suasana interaktif yang memperkuat relevansi seminar ini sebagai ruang refleksi dan perumusan kebijakan demokrasi berbasis HAM.
Seminar ini menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan, Komnas HAM, dan masyarakat dalam menciptakan tata kelola pemilu yang adil dan berkeadilan. Sebagaimana disampaikan oleh Anis Hidayah, “Melindungi petugas pemilu berarti melindungi tulang punggung demokrasi Indonesia.”
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal Cyber Islamic University (CIU), bersama Komnas HAM berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran dan implementasi nilai-nilai HAM dalam proses demokrasi di Indonesia.