Membedah AI dan Media Sosial di Era Globalisasi: Gus Nadir dan Lala Bumela Inspirasi Dunia Digital Islami

UIN Siber Cirebon – Fakultas Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), bekerja sama dengan Yayasan Khazanah Gos Nadir Hosen (GNH), sukses menggelar Seminar Internasional bertema “AI, Social Media and Islam in a Globalized World: Challenges and Opportunities”. Acara berlangsung di Auditorium Pascasarjana B lantai 3 ini dipandu oleh Mohammad Rana, M.HI., Ketua Jurusan Hukum Tata Negara Islam Fakultas Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, LL.M., MA (Hons), Ph.D. dari Monash University, Australia, serta Lala Bumela Sudimantara, Ph.D.,Direktur International Office & Partnership UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Kamis, (05/12/2024).

Dalam Seminar Internasional bertema “AI, Social Media and Islam in a Globalized World: Challenges and Opportunities”, Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, LL.M., MA (Hons), Ph.D., yang akrab disapa Gus Nadir, menyampaikan pandangan mendalam mengenai pengaruh teknologi kecerdasan buatan (AI) dan media sosial terhadap kehidupan umat Islam.

“Media sosial dan AI adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, keduanya menawarkan peluang dakwah yang luas, namun di sisi lain, juga berpotensi menjadi alat disinformasi dan penyebaran kebencian,” ungkapnya.

Dalam pemaparannya, Gus Nadir menekankan pentingnya bijak menggunakan teknologi untuk mendukung syiar Islam tanpa melanggar nilai-nilai etika. Menurutnya, tantangan umat Islam saat ini bukan hanya memahami teknologi, tetapi juga memastikan penggunaan yang selaras dengan ajaran dan prinsip Islam.

“Umat Islam harus mampu memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan narasi positif, memperluas jaringan dakwah, serta memperkuat ukhuwah. Namun, semua itu harus dilakukan dengan tetap menjaga akhlak dan etika yang Islami,” tambahnya.

Lala Bumela Sudimantara, Ph.D., Direktur International Office & Partnership UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, menekankan pentingnya literasi digital bagi umat Islam di tengah arus globalisasi.

“Umat Islam tidak hanya dituntut untuk memahami teknologi, tetapi juga bagaimana mengintegrasikan etika Islam dalam interaksi di dunia maya. Literasi digital yang baik adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini,” tegas Lala.

Dalam paparannya, Lala menjelaskan bahwa literasi digital tidak hanya sekadar memahami cara menggunakan teknologi, tetapi juga menyangkut pemahaman mendalam tentang etika berkomunikasi, validasi informasi, dan upaya membangun konten positif di media sosial.

“Media sosial adalah wadah yang luar biasa untuk berdakwah dan menyampaikan pesan kebaikan. Namun, jika tidak digunakan dengan bijak, justru bisa menciptakan polarisasi dan memperburuk hubungan antarumat beragama. Oleh karena itu, membangun narasi positif adalah tugas kita semua,” tambahnya.

Lala Bumela juga mendorong peserta untuk menciptakan konten yang berdampak luas bagi masyarakat, mengedukasi, sekaligus mempromosikan nilai-nilai Islam yang inklusif dan penuh kedamaian.

Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan kalangan media yang antusias mengikuti diskusi terkait isu-isu kontemporer dalam Islam. Kolaborasi antara Fakultas Syariah UIN Siber dan Yayasan Khazanah GNH ini mencerminkan komitmen kedua pihak untuk menjawab tantangan global melalui pendekatan Islam yang modern dan inklusif.