IAIN Cirebon – Pusat Studi Gender dan Anak Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menjadi tuan rumah bagi sebuah acara yang memperluas pemahaman tentang isu-isu sensitif seputar reproduksi perempuan. Dalam bedah buku yang berjudul “Dari Aborsi Sampai Childfree” yang digelar pada hari Selasa ini, 14 Mei 2024, di Auditorium LP2M, sebanyak 70 peserta dari berbagai latar belakang turut hadir, termasuk akademisi, aktivis, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. Hajam, yang menyambut hangat kegiatan yang mengangkat isu-isu yang sering kali dianggap tabu dalam masyarakat. “Buku ini menggali berbagai fenomena sosial terkait pilihan reproduktif perempuan, yang membutuhkan ruang diskusi terbuka untuk dipahami dengan lebih baik,” ujar Prof. Hajam dalam sambutannya.
Dr. Masri’ah,M.Ag., Ketua Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengungkapkan, “Buku Dari Aborsi Sampai Childfree” merupakan hasil karya Dr. Faqihuddin Abdul Kodir,Lc.,MA., seorang pendiri mubadallah, pakar gender, dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dr. Masri’ah, menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif terhadap dinamika pilihan reproduktif perempuan. “Buku ini membuka wawasan yang lebih luas tentang isu-isu yang seringkali diabaikan dalam wacana publik,” ujar Ketua Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Syekh Nurjati Cirebon..
Dalam sesi diskusi yang dihadiri oleh beberapa pembicara terkemuka, termasuk penulis buku Dr. H. Faqihuddin Abdul Kodir dan Prof. Dr. Hj. Septi Gumiandari, M.Ag.,peserta diajak untuk memahami kompleksitas isu aborsi dan pilihan hidup tanpa anak dari perspektif Islam. Prof. Septi Gumiandari menyoroti pentingnya memahami berbagai perspektif dalam pembahasan tentang aborsi, serta mencermati dampaknya secara hukum, etika, dan kesehatan.
Selain itu, topik childfree juga menjadi sorotan dalam diskusi. Pembahasan tentang keputusan untuk tidak memiliki anak ini mengupas alasan-alasan yang mendasari pilihan tersebut dan dampaknya bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Diskusi dipandu Mamay Maimunah,M.Hum., dengan upaya memahami serta menghargai keberagaman pilihan hidup.
Ketua pelaksana kegiatan, Wulandari,MA.,Hum., menyatakan kepuasannya atas antusiasme peserta dalam berbagi pengalaman pribadi dan pandangan mengenai isu-isu yang dibahas dalam buku. “Dengan adanya acara seperti ini, Pusat Studi Gender dan Anak berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu penting seputar hak reproduktif dan pilihan hidup perempuan,” katanya.
Sesi tanya jawab yang interaktif menunjukkan antusiasme peserta dalam mendiskusikan topik ini. Melalui dialog yang terbuka dan inklusif, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami kompleksitas isu-isu reproduksi dan mengambil sikap yang lebih berwawasan dalam menghadapinya.