MENGAPA UNIVERSITAS ISLAM SIBER?: Merumuskan Tujuan Utama Pendidikan Digital di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Universitas Islam Siber sebagai Pilihan Tepat

UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menjadi PTKIN pertama yang memiliki platform siber, atau perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi yang diharapkan menjadi pioner perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi di lingkungan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI.

Paling tidak ada empat tujuan utama pilihan Universitas Islam Siber ini, yaitu: pertama, meningkatkan lingkungan belajar bagi mahasiswa; kedua, meningkatkan efektivitas operasional program perguruan tinggi; ketiga, meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana tekonologi dan informasi untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; dan keempat, mempromosikan inovasi pendidikan berbasis siber atau digital.

UIN Siber memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan  tersebut, yaitu manajemen tata kelola yang dikemas melalui transformasi digital dengan penggunaan teknologi digital dalam penyelenggaraan dan pengelolaan kampus.

Implementasi Tujuan Utama Universitas Islam Siber dengan Penggunaan Teknologi Pendidikan

Keempat tujuan utama menjadi perguruan tinggi berbasis siber membutuhkan rumusan program dalam implementasinya yang didukung dengan kebijakan strategis dan perencanaan anggaran yang tepat. Hal ini untuk mensukseskan dan memantaskan diri sebagai Universitas Islam Siber yang menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi.

Pertama, meningkatkan lingkungan belajar bagi mahasiswa.

Dengan menggunakan teknologi pembelajaran yang mutakhir, seperti penggunaan LMS (Learning Management System) untuk pembelajaran online yang lebih komprehensif, dan teknologi VR-AI (Virtual Reality – Artificial Intelligence) yang memungkinkan mahasiswa untuk berbagi pandangan dan ide, serta memahami mata kuliah dengan lebih baik, maka teknologi ini meningkatkan lingkungan belajar.

Teknologi pendidikan dapat membantu mahasiswa dalan mengembangkan kemampuan berpikir sosial, teknis, dan kritis yang diperlukan untuk beragam jenis pekerjaan baru sekarang ini. Teknologi juga memberikan akses yang mudah bagi dosen dan tutor terhadap alat evaluasi berbasis bukti atau fakta (seperti tes dan modul digital) yang sangat membantu untuk menilai kinerja mahasiswa dan memodifikasi kurikulum yang mengadopsi kebutuhan kompetensi digital untuk profil lulusan mahasiswa.

Kedua, meningkatkan efektivitas operasional program perguruan tinggi.

Untuk meningkatkan efektivitas operasional program, UIN Siber harus melakukan analisis untuk mengendalikan program agar berjalan efektif dan efisien. Analisis ini dapat dilakukan untuk mengendalikan pendaftaran calon mahasiswa baru yang sebelumnya tidak menentu dan penggunaan anggaran sosialisasi dan operasional yang tidak efisien.

Kebijakan UIN Siber dengan menggunakan analisis diagnostik untuk menyarankan (kemudian menganalisis) solusi potensial terhadap permasalahan ini, analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi, analisis prediktif untuk memperkirakan kejadian, dan sebagainya agar dapat bersaing.

Sejak tahun 2023, strategi pemasaran, rekrutmen, seleksi penerimaan, bantuan keuangan, konseling mahasiswa, perencanaan akademik, perkiraan keuangan, dan bahkan perencanaan keuangan semuanya menggunakan analisis data di kampus.

Kebijakan penerimaan calon mahasiswa baru diubah secara total. Untuk meningkatkan animo calon mahasiswa baru tahun 2024, kebijakan memberlakukan larangan sosialisasi secara offline atau door to door yang tidak produktif dan tidak optimal dan menggunakan perjalanan dinas yang berlebihan. Peta anggaran diubah dengan menerapkan bimbingan teknis dan uji kompetensi via BSNP untuk bidang media sosial digital dan pemasaran digital bagi 100 orang ketua jurusan, kepala pusat, dan unit. Prigram ini bukan hanya untuk terwujudnya percepatan budaya digital kampus bagi civitas akademik, melainkan juga sekaligus untuk mewujudkan tim khusus pemasaran yang memenangkan media sosial untuk promosi pendaftaran mahasiswa baru dan sosialisasi lembaga/unit masing-masing.

Ketiga, meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana teknologi dan informasi untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana mencakup infrastruktur bangunan dan teknologi informasi. UIN Siber sudah memiliki dua gedung siber: 1) Gedung Siber lama dengan kapasitas delapan laboratorium canggih Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Ruang digital ini bisa dimanfaatkan untuk seluruh program studi baik PJJ maupun reguler; dan 2) Gedung Siber baru dengan dua bangunan masing-masing delapan lantai. Gedung ini memiliki banyak ruang pertemuan, laboratorium pembelajaran, dan sumber daya IT yang seluruhnya untuk menunjang pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Beragam fitur untuk pengembangan tridharma perguruan tinggi sebagiannya sudah disiapkan oleh masing-masing lembaga/unit sesuai tugas pokok dan  fungsi masing-masing.

Untuk penguatan perpustakaan telah disediakan pula repository untuk akses terbuka seperti artikel, monografi, laporan riset, prosiding konferensi, skripsi, tesis, dan disertasi dengan abstrak lengkap yang dikemas dalam database digital. Hasil penelitian dan PkM dapat diakses pula oleh mahasiswa dan dosen melalui mesin pencari, seperti Google Scholar, Scopus, ResearchGate, dan lainnya. Sementara untuk membantu mahasiswa dalam mencari informasi tentang kurikulum, mata kuliah, dan bahan ajar sudah disediakan modul pembelajaran digital.

Jadi, teknologi digital pada UIN SSC telah menawarkan jalur yang efisien dan terjangkau menuju pendidikan tinggi berkualitas yang dilengkapi dengan materi yang mutakhir.

Keempat, mempromosikan inovasi pendidikan berbasis siber atau digital.

Dengan teknologi pendidika, dosen dan tutor memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya untuk berkreasi dalam melakukan perencanaan, pengelolaa, dan penilaian pembelajaran mahasiswa. Inovasi pembelajaran akan memperkuat pengalaman belajar, meningkatkan kompetensi mahasiswa, dan mempersiapkan profil lulusan. Hal ini penting agar alumni memiliki kapasitas kompetensi sesuai program studinya, juga ditunjang kompeyensi lain misalnya kompetensi digital yang  sangat dibutuhkan untuk lapangan kerja yang relevan.

Strategi berikutnya untuk optimalisasi dan efisiensi anggaran dengan menghemat pengeluaran adalah memindahkan sistem teknologi kampus ke cloud, mengganti instruktur terampil dengan e-learning, secara bertahap mengganti buku teks dengan sumber daya digital seperti modul digital, dan mengganti peralatan mahal dengan sumber daya VR atau AR, sehingga penggunaan teknologi pendidikan akan menurunkan biaya pendidikan tinggi.

Pada sisi lain, penggunaan teknologi pembelajaran akan menghemat waktu dengan memungkinkan dosen menyesuaikan dan mempercepat pengajaran dalam perkuliahan dan aplikasi untuk instruktur membebaskan dosen untuk lebih fokus pada pekerjaan yang lebih penting lainnya. Konten-konten pembelajaran berkualitas tinggi dapat diakses lebih murah dan komunitas pembelajar profesional dapat mendidik diri sendiri dan komunitasnya, bahkan teknologi yang lebih murah bisa dimanfaatkan untuk mempercepat tiap tahapan pengajaran.

Makkah Al-Mukarramah, 28 Juni 2024

Penulis,

 

Aan Jaelani