Panitia Nasional Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) tahun 2022 melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan ujian tersebut di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (14/6/2022).
Tim Monev Panitia Nasional SSE UM PTKIN 2022, Astri Amanati MM menjelaskan, tujuan dilakukan monev tersebut yaitu untuk peningkatakan pelayanan dan perbaikan agar pelaksanaan SSE UM PTKIN tahun depan dapat berjalan dengan lebih baik.
“Kami ditugaskan dari panitia nasional untuk memonev pelaksanaan UM PTKIN di IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini. Tujuannya untuk perbaikan-perbaikan agar pelaksanaan tahun depan lebih baik lagi dan menurut saya pelaksanaan SSE UM PTKIN di IAIN Cirebon sudah cukup baik dan pelaksanaannya sudah maksimal,” kata Astri.
Sementara itu, Wakil Rektor I IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Saefudin Zuhri menjelaskan, ada sebanyak 2046 peserta yang mengikuti SSE UM PTKIN bertempat di panitia lokal (panlok) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“SSE UM PTKIN di panlok IAIN Syekh Nurjati Cirebon akan dilaksanakan di Hari Selasa, Rabu, dan Kamis (14-16/6/2022) dengan total 8 sesi,” jelasnya.
Pelaksanaannya, kata Saefudin, para peserta mengikuti SSE UM PTKIN tersebut dari tempatnya masing-masing. Karena ujian tersebut dilaksanakan secara full online.
Kendati demikian, Saefudin menegaskan, sistem, mutu, dan kualitas pelaksanaan SSE UM PTKIN 2022 sangat terjaga.
“Ini adalah tahun yang ketiga menggunakan sistem SSE pada UM PTKIN. Dari tahun ke tahun selalu ada perbaikan dan peningkatakan,” ujarnya.
Sejauh ini, Saefudin mengungkapkan, pelaksanaan SSE UM PTKIN di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Untuk itu, dia berharap, pelaksanan SSE UMPTKIN tahun 2022 ini bisa lebih baik dan sukses dari tahun sebelumnya serta dapat menghasilkan calon-calon mahasiswa yang berkualitas di seluruh PTKIN.
“Mudah-mudahan, baik dari sisi jumlah peserta juga dari sisi penyelenggaraan ujian semakin lebih baik. Khususnya di IAIN Syekh Nurjati Cirebon bisa mendapatkan mahasiswa yang siap menempuh pendidikan S1 dengan sukses,” ujarnya.
Bahkan, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas pun memonitoring secara langsung jalannya SSE UM PTKIN tahun 2022 ini.
Yaqut menjelaskan, SSE UM PTKIN dilaksanakan secara online lantaran Covid-19 di Indonesia belum sepenuhnya hilang. Untuk itu, dilaksanakannya ujian online ini untuk kebaikan bersama.
“Oleh sebab itu, PTKIN tidak boleh teledor dan saya minta tetap waspada dengan menjaga prokes,” katanya.
Yaqut meminta, panitia UM PTKIN melakukan evaluasi dan perbaikan mekanisme dan sistem UM-PTKIN, sehingga seleksi jalur ini bisa menyerap lulusan Madrasah Aliyah (MA) dan pesentren dengan maksimal.
Tidak hanya itu, di pun berharap, UM PTKIN ini bisa menerima calon mahasiswa lulusan dari SMA dan SMK.
“Semoga ke depan PTKIN tidak dijadikan pilihan alternatif bagi lulusan MA dan pesantren. Akan tetapi, menjadi pilihan utama khususnya dari kalangan SMA dan SMK bisa 100 persen masuk ke PTKIN,” ujarnya.
Untuk itu, Yaqut berharap, ke depan SSE UM-PTKIN bisa memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa baru PTKIN dalam menentukan pilihannya.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi best smart, dan kita tahu bahwa kemajuan teknologi seperti ini tidak bisa ditolak, dan di tahun yang akan datang insya Allah kita akan tetap menggunakan sistem seleksi seperti ini,” terangnya