IAIN Cirebon- Hari pertama Wisuda XXVIII Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menjadi momentum penting dengan kehadiran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Republik Indonesia, Abdullah Azwar Anas SPd SS MSi. Selain Menteri PAN-RB, hadir pula Pejabat Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi, para guru besar, dan undangan lainnya. Senin (4/3/2024).
Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor ini mengangkat tema “Transformasi Digital Layanan Akademik dan Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kompetensi dan Keberkerjaan Mahasiswa dan Alumni di Dunia Industri/Kerja.”
Dalam orasinya, Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas, menyoroti peranan IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam “bergerak untuk reformasi birokrasi berdampak” dengan fokus pada “transformatif kelembagaan dan tata kelola digital.” Pada kesempatan tersebut, Anas memberikan selamat kepada para wisudawan sambil menitipkan harapannya untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.
Anas menekankan bahwa tantangan tidak hanya melibatkan penggantian manusia dengan mesin, tetapi juga kemungkinan penggantian kegiatan manusia oleh mesin, termasuk kegiatan non-teknis. Oleh karena itu, Anas menyarankan agar anak muda, khususnya mereka yang baru saja lulus, meningkatkan keterampilan digital mereka untuk menghadapi era digitalisasi.
Menyinggung persiapan pemerintah terkait pelayanan digitalisasi, Menteri PAN-RB menyatakan bahwa infrastruktur kehidupan digital sedang dipersiapkan. “Dengan ini, ke depan layanan-layanan kita akan semakin cepat dan mudah,” ujarnya.
Anas juga merinci arahan dari Presiden Joko Widodo tentang reformasi birokrasi, yaitu bahwa reformasi birokrasi harus memberikan dampak nyata, bukan hanya tumpukan dokumen belaka. Hal ini juga perlu diterapkan di lingkungan kampus, di mana perubahan kelembagaan harus meningkatkan kualitas layanan kampus.
“Perubahan kelembagaan itu bukan hanya berubah status untuk meningkatkan gengsi, tetapi untuk meningkatkan layanan-layanan kampus itu sendiri. Maka birokrasi harus profesional,” ungkap Anas. Ia menambahkan bahwa keprofesionalan birokrasi bukan hanya kebutuhan, tetapi juga permintaan banyak orang, terutama terkait dengan pelayanan publik.
Anas berharap para wisudawan dapat menjadi generasi yang bermanfaat bagi orang tua, bangsa, dan negara. Dia menekankan pentingnya daya saing yang kuat, terutama di bidang keilmuan masing-masing. Di era digital, persaingan tidak hanya terjadi antar manusia, tetapi juga melibatkan teknologi.
“Tantangan ke depan akan semakin berat. Talenta-talenta hari ini harus bersaing bukan hanya di sektor swasta yang bersaing dengan mesin hari ini. Mereka yang bisa bertahan ke depan adalah yang punya kemampuan non-teknis, meningkatkan kemampuan komunikasi, berkolaborasi, dan berinteraksi,” jelas Anas.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag, dalam orasinya menggarisbawahi pentingnya transformasi digital dalam menjawab tuntutan zaman. Ia menyebut bahwa transformasi digital bukan hanya sebatas penggunaan teknologi dalam pembelajaran, tetapi juga melibatkan perubahan dalam kurikulum, pola pikir, dan budaya akademis.
“Perguruan tinggi keagamaan Islam negeri harus bersiap menghadapi perubahan ini secara proaktif,” tuturnya. Transformasi digital di IAIN Syekh Nurjati Cirebon melibatkan integrasi kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan teknologi lainnya dalam program-program akademik.
Rektor Aan juga menyoroti inklusivitas pendidikan melalui platform pembelajaran online dan sumber daya digital untuk memperluas aksesibilitas, bukan hanya bagi mereka di kampus, tetapi juga masyarakat luas. Transformasi digital juga mencakup pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Namun, Rektor menegaskan bahwa transformasi ini tidak boleh melupakan nilai-nilai keagamaan dan etika. Perguruan tinggi harus tetap menjaga nilai-nilai moral dan spiritual dalam setiap aspek kehidupan kampus. Transformasi digital di IAIN Syekh Nurjati Cirebon diarahkan bukan hanya pada kecerdasan teknologi, tetapi juga pada integritas moral yang tinggi.
Wisuda hari pertama ini melibatkan 309 wisudawan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan berbagai program studi. Rektor Aan mengapresiasi kesuksesan mereka dan memberikan penghargaan atas dedikasi serta kerja keras yang telah ditunjukkan para mahasiswa.
Sebagai pesan akhir, Rektor Aan mengajak para lulusan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral, menjadi pemimpin yang berkomitmen pada transformasi positif, dan bersama-sama berusaha mewujudkan masa depan yang lebih baik, berdaya saing, dan berkelanjutan.