
UIN Siber Cirebon (Mekarsari) — Suasana penuh haru dan kebahagiaan menyelimuti Balai Desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, saat Kelompok KKN 131 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar acara Tasyakuran Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang dirangkai dengan Khotmil Qur’an dan perpisahan bersama warga desa, pada Senin malam (18/08), pukul 18.30 hingga 20.30 WIB.
Acara ini menjadi penutup manis dari seluruh rangkaian pengabdian mahasiswa KKN 131 selama satu bulan di Desa Mekarsari. Diawali dengan pembacaan Khotmil Qur’an oleh seluruh anggota KKN 131, kegiatan ini juga menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan bangsa sekaligus kebersamaan yang terjalin hangat antara mahasiswa dan masyarakat desa.
Mohammad Ghozin, Kuwu (Kepala Desa) Mekarsari, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kontribusi nyata mahasiswa selama melaksanakan program KKN.
“Kebermanfaatan adik-adik KKN benar-benar terasa. Festival Al-Qur’an yang digelar menjadi contoh nyata bagaimana semangat literasi bisa kembali hidup di desa ini. Kami siap melanjutkan beberapa program kerja yang sudah dirintis,” tegasnya.
Acara ini bukan sekadar perpisahan, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat dalam semangat pembangunan berbasis nilai-nilai religius, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN 131, turut mengungkapkan rasa terima kasih dan harapan besar atas keberlanjutan dampak positif dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Terima kasih kepada seluruh warga Mekarsari yang sudah menerima mahasiswa KKN dengan penuh kehangatan. Semoga kegiatan yang sudah dilakukan menjadi amal dan terus memberi dampak positif bagi desa,” tuturnya.
Acara tasyakuran ini ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antara mahasiswa dan warga. Banyak di antara warga dan mahasiswa yang tak kuasa menahan haru saat momen perpisahan berlangsung, menandakan eratnya hubungan emosional yang telah terbentuk selama masa pengabdian.
Dengan semangat kemerdekaan dan nilai-nilai spiritual yang kuat, kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun desa.