
UIN Siber Cirebon — Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (HIMABSA) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali meneguhkan peran aktifnya dalam membangun karakter dan kompetensi mahasiswa melalui kegiatan Silaturahmi Jurusan (SILATJUR) 2025 yang digelar meriah di Auditorium FEBI, Selasa (20/5).
Mengusung tema “Satu Hati dalam Silaturahmi, Satu Suara dalam Bahasa, Satu Langkah untuk Prestasi,” kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar ajang keakraban—ia menjadi momentum aktualisasi diri dan pembentukan visi kolektif mahasiswa di tengah arus revolusi digital.
SILATJUR 2025 turut dimeriahkan dengan Seminar Nasional bertajuk “Mahasiswa di Era Digital: Mengoptimalkan Peluang & Menghadapi Tantangan dengan Kemampuan Bahasa & Teknologi”, menghadirkan narasumber inspiratif Dr. Leny Sri Wahyuni, M.Hum.
Dalam paparannya, Dr. Leny menekankan bahwa mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) bukan hanya pewaris tradisi kebahasaan, tetapi juga aktor potensial di dunia digital.
“Era digital membuka pintu-pintu baru bagi mahasiswa BSA: dari penerjemah profesional, content writer Islami, kurator naskah digital, hingga prompt engineer yang menggabungkan kekuatan bahasa Arab dengan kecerdasan buatan,” ungkapnya.
Ia juga membagikan kisah inspiratif Iqbal, mahasiswa BSA UIN Siber, yang memulai kariernya dari hobi menerjemahkan puisi Arab, belajar secara otodidak melalui YouTube, hingga kini dikenal sebagai penerjemah lepas di berbagai platform daring internasional.
Dr. Leny mendorong mahasiswa untuk membangun personal branding dan memanfaatkan tools digital seperti Canva, ChatGPT, Google Translate, dan CAT tools, sembari tetap menjaga akurasi, etika, dan kekayaan budaya bahasa Arab.
Selain seminar, kegiatan ini juga diramaikan dengan lomba antarangkatan, yang mencakup debat bahasa Arab, puisi digital, kaligrafi kreatif, hingga video pendek bertema kebahasaan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kolaboratif, kompetitif, sekaligus kreatif di kalangan mahasiswa.
Ketua Jurusan BSA, Erfan Gazali, M.S.I, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif HIMABSA dalam menyelenggarakan kegiatan yang bermakna sekaligus kontekstual dengan perkembangan zaman.
“SILATJUR ini bukan hanya mempererat kekeluargaan, tapi juga mengonsolidasikan semangat akademik dan adaptasi terhadap era digital. Mahasiswa BSA harus mampu merespons zaman tanpa kehilangan ruh keilmuan,” tegasnya.
Kegiatan SILATJUR 2025 menjadi bukti komitmen HIMABSA dalam membentuk komunitas akademik yang solid, progresif, dan visioner, sesuai dengan semangat UIN Siber Cirebon sebagai kampus Islam digital yang berdaya saing global.
Dengan menggabungkan kebersamaan, teknologi, dan semangat literasi, HIMABSA menunjukkan bahwa mahasiswa bahasa dan sastra Arab tidak hanya bicara masa lalu, tetapi juga menjemput masa depan.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari gerakan mahasiswa BSA yang adaptif dan berdampak,” ujar salah satu peserta yang penuh semangat.