Prestasi membanggakan berhasil diraih salah satu mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Kali ini, prestasi itu ditorehkan mahasiswi semester III Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Sri Tanjung Sugiarti Tarka.
Sri berhasil menyabet juara III dalam kegiatan Bibliobattle dan Kegemaran Budaya Membaca Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI yang diselenggarakan pada Rabu, 12 Agustus 2020 lalu.
“Alhamdulillah ya mas, saya gak nyangka bisa menjadi juara III, karena pesertanya itu kan ada sarjana, pegawai, sedangkan saya kan masih mahasiswa semester III,” kata Sri, Selasa (8/9/2020).
Dia memaparkan, kegaiatan tersebut diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom. Dalam kegiatan tersebut, dirinya memaparkan hasil bacaannya terkait naskah-naskah tauhid di Indonesia bagian barat.
“Jadi kegiatan itu terkait kegemaran membaca. Apa yang saya baca kemudian saya paparkan kepada para peserta dan direview kembali. Dan saya juga kenalkan bukunya kepada para peserta,” jelasnya.
Saat ini, Sri mengungkapkan, naskah-naskah tauhid kurang dilirik kaum milenial, karena salah satunya adalah dianggap mistis. Padahal, menurut dia, naskah itu kaya akan informasi yang salah satunya tentang para ulama yang ada di Indonesia.
“Naskah itu tidak dilirik sama sekali sama kaum milenial karena dianggap kurang menarik. Jadi saya ingin mengenalkan kepada peserta webinar Bibliobattle bahwa naskah itu penting, karena di dalamnya banyak pesan. Yaitu tentang keagamaan, ulama nusantara, itu ada semua. Tentang ketauhidan, jadi nggak terlalu tentang mistis. Intinya ingin ngasih tau bahwa bukan mistis, tapi kaya akan informasi,” terangnya.
Untuk itu, Sri mengungkapkan, keberhasilan ini akan dijadikan penyemangat dirinya untuk lebih giat lagi dan konsisten untuk mendalami bidang yang sedang dia tekuni.
“Semoga naskah ini ke depannya ada kepedulian dari kaum milenial terhadap naskah di Indonesia karena banyak mengandung informasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aah Syafaah MAg mengungkapkan, orang tua Sri adalah seorang budayawan. Bakan dia juga mempunyai kelompok yang aktif mengkaji naskah-naskah.
“Kami merasa bangga atas prestasi yang berhasil diraih Sri. Basic ayahnya budayawan, jadi banyak mengkaji naskah. Dia juga punya kelompok kecil, sesuai jurusannya yang mengkaji khusus terkait naskah,” pungkasnya.