
UIN Siber Cirebon — Panitia Lokal (Panlok) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2025 Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, menggelar rapat koordinasi persiapan pelaksanaan ujian di Titik Lokasi (Tilok) UIN Siber Cirebon. Kegiatan ini dilangsungkan di Ruang Rapat Senat, Lantai 2 Gedung Rektorat, Rabu (4/6/2025).
Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. H. Ayus A. Yusuf, M.Si., dan dihadiri oleh berbagai unsur pelaksana teknis seperti Kabag Umum dan Akademik Zaenal Arifin, S.Ag., para Penanggung Jawab (PJ) TIK, SSE, dan Humas, serta unsur PPK, Bendahara, dan tim teknis lainnya.
Dalam sambutannya, Dr. Ayus menegaskan pentingnya kesiapan maksimal dalam pelaksanaan UM-PTKIN sebagai bentuk tanggung jawab institusi dalam memberikan pelayanan prima kepada para peserta ujian. Ia menyebut rapat ini sebagai momentum penting untuk menyatukan persepsi dan menyelaraskan setiap lini kerja. “Kami ingin semua PJ dan tim teknis memberikan laporan sekaligus masukan agar pelaksanaan UM-PTKIN ini berjalan lancar dan manusiawi,” ujarnya.
Salah satu laporan penting disampaikan oleh PJ TIK, Mukti Ali, S.Pd.I., yang merinci jumlah total pendaftar mencapai 2.711 orang, dengan daya tampung tersisa 1.589 kursi. Ia juga melaporkan bahwa sebanyak 2.251 peserta akan hadir secara fisik di lokasi UIN Siber Cirebon, tersebar dalam 15 sesi ujian, dan termasuk di antaranya 2 peserta difabel.
“Kami telah menyiapkan tiga gedung utama, yakni Gedung M, K, dan I, untuk pelaksanaan ujian. Selain itu, ruang sekretariat dan ruang khusus peserta difabel juga telah disiapkan berdampingan, demi mempermudah pelayanan kepada mereka,” terang Mukti.
PJ SSE, Riyanto, S.T., M.Kom., menambahkan bahwa dari sisi sistem dan jaringan, tim Pustikom telah menyelesaikan semua kebutuhan teknis. “Setiap sesi akan diikuti oleh 20 peserta di 8 ruangan, dikali 3 sesi per hari. Jadi, selama 5 hari pelaksanaan, kami akan melayani 480 peserta per hari,” jelas Riyanto.
Sementara itu, PJ Humas, Mohamad Arifin, M.Pd.I., menyampaikan strategi komunikasi dan publikasi yang telah berjalan sejak masa pendaftaran hingga pengumuman kelulusan nanti. “Sesuai arahan Pokja Nasional, kami memastikan skema publikasi berjalan seragam dan terintegrasi, baik melalui media sosial, situs resmi, hingga kanal layanan informasi lainnya,” ungkapnya.
Dalam diskusi yang berlangsung dinamis, berbagai masukan disampaikan oleh tim teknis terkait tata alur peserta mulai dari kedatangan, screening, verifikasi data (membawa kartu ujian dan identitas diri), hingga layanan pendukung seperti kesehatan, ambulance, dan klinik siaga. Semua skenario teknis dirancang untuk menciptakan suasana ujian yang aman, nyaman, dan kondusif.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen tinggi, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai Cyber Islamic University kembali membuktikan kesiapannya dalam menyelenggarakan kegiatan nasional berskala besar. Pelaksanaan UM-PTKIN 2025 ini tidak hanya menjadi ajang seleksi akademik, tetapi juga refleksi dari mutu layanan dan manajemen modern berbasis teknologi yang menjadi identitas kampus siber pertama di Indonesia.