IAIN Cirebon – Ma’had al-Jami’ah IAIN Syekh Nurjati Cirebon resmi membuka Gelombang II Program Mahasantri pada hari Senin, 19 Februari 2024. Acara yang dihadiri oleh para pimpinan dan jajaran staf universitas ini menjadi momentum penting dalam mengawali proses belajar mengajar di lingkup Ma’had.
Para peserta acara disambut dengan kehadiran Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag (Rektor), Prof. Dr. H. Jamali, M.Ag (Warek 1), Prof. Dr. Hajam, M.Ag (Warek 3), Dr. Anwar Sanusi, M.Ag (Dekan FUA), dan Direktur Ma’had al-Jami’ah, Dr. Muhsin Riyadhi M.A beserta jajarannya.
Antusiasme ratusan mahasantri terlihat jelas saat acara berlangsung. Salah satu momen menarik adalah ketika mahasantri Briyan, keturunan Warga Negara Asing (WNA), dengan penuh semangat menyampaikan pidato berbahasa Inggris di depan teman-temannya. Briyan menyampaikan pesan inspiratif bahwa “pemuda dituntut untuk memiliki tekad yang kuat.”
Dalam sambutannya, Dr. Muhsin Riyadhi M.A menyebut Ma’had sebagai tempat yang tumbuh seperti hujan yang menumbuhkan tumbuhan. Ia menekankan tiga hal utama di dalam Ma’had, yaitu kekeluargaan, keilmuan, dan kemajuan. Prof. Hajam menambahkan bahwa Ma’had merupakan cikal bakal lahirnya sarjana yang intelek dan mengingatkan mahasantri untuk fokus pada studi sebelum memikirkan hal lain.
“Selesaikan kuliah, lalu mengejar karir, baru berkeluarga. Dahulukan cita-cita, baru kemudian cinta. Jangan mendahulukan cinta. Sebab akan membuat kuliah terhambat,” pesan Prof. Hajam kepada para mahasantri.
Prof. Aan Jaelani menuturkan bahwa belajar di Ma’had termasuk jihad fi sabilillah dan memberikan saran khusus dalam metode belajar. “Kalau ingin belajar cepat paham, maka dianjurkan menggunakan metode maping, sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu ‘Aqil,” ungkapnya.
Pembukaan Program Mahasantri Gelombang II ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk perjalanan akademis para mahasantri di Ma’had al-Jami’ah IAIN Syekh Nurjati Cirebon menuju kesuksesan dan kontribusi positif bagi masyarakat.