
UIN Siber Cirebon (Sidamulya) – Upaya menumbuhkan budaya baca masyarakat pedesaan kembali mendapat angin segar dengan diresmikannya Kotak Literasi Cerdas (KOLECER) di Taman Munirah, Desa Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Program ini digagas oleh mahasiswa KKN UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai bentuk nyata gerakan literasi masyarakat berbasis komunitas.(29/07).
KOLECER yang diluncurkan hari ini berisi berbagai bahan bacaan, mulai dari buku anak-anak, novel, majalah hingga buku umum, yang dapat diakses bebas oleh seluruh warga. Program ini tak sekadar menyediakan buku, tapi juga menghadirkan ruang publik literasi yang hidup, ramah anak, dan penuh interaksi edukatif.
Masyarakat Tumpah Ruah, Literasi Jadi Perayaan
Lebih dari 200 peserta hadir dalam peresmian KOLECER, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat, guru, siswa, dan warga dari berbagai usia. Rangkaian acara meliputi sambutan dari pihak desa dan kampus, dongeng anak, permainan edukatif, membaca bersama, serta pemotongan pita simbolik sebagai tanda dimulainya pemanfaatan KOLECER oleh masyarakat.
“Kami merasa bangga dengan kehadiran KOLECER di desa ini. Ini adalah program yang bermanfaat langsung bagi warga, terutama anak-anak. Semoga ini bisa dijaga dan dikembangkan,” ujar Dudi Majudin Zakaria, Kuwu Desa Sidamulya dalam sambutannya.
Daya Tarik Taman Munirah: Dari Taman Rekreasi Menjadi Taman Literasi
Taman Munirah yang sebelumnya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau kini berubah menjadi taman literasi aktif. Anak-anak yang biasanya hanya bermain kini terlihat antusias membaca buku dan mendengarkan dongeng dari para relawan mahasiswa.
“Anak saya biasanya jarang mau baca buku, tapi hari ini dia malah betah duduk di taman membaca dan mendengarkan cerita. Terima kasih untuk kegiatan yang luar biasa ini,” ungkap seorang ibu rumah tangga yang hadir sebagai peserta.
Literasi Bukan Sekadar Buku, tapi Ruang Hidup
Mahasiswa KKN menegaskan bahwa KOLECER bukan hanya kotak penyimpan buku, tapi simbol ruang hidup untuk menumbuhkan budaya baca di tengah masyarakat.
“KOLECER bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi ruang publik yang menghidupkan budaya membaca. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkannya secara berkelanjutan,” kata Khairul Abiyyu Rifqi, Ketua Kelompok KKN Desa Sidamulya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Perpustakaan Daerah Kabupaten Cirebon, pemerintah desa, serta para donatur dan akademisi, yang melihat KOLECER sebagai model gerakan literasi yang dapat direplikasi di desa-desa lain.
Apresiasi dari Akademisi dan Perpustakaan Daerah
Lilik Herawati, M.Pd, Dosen Pembimbing Lapangan KKN UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, menyatakan kebanggaannya terhadap inisiatif mahasiswa dalam menyusun program literasi yang berdampak langsung.
“Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi investasi jangka panjang untuk meningkatkan indeks literasi desa.”
Sementara itu, pihak Perpustakaan Daerah Kabupaten Cirebon yang turut hadir dalam peresmian menyatakan dukungan terhadap inisiatif seperti KOLECER dan siap berkolaborasi untuk memperluas jaringan literasi desa di Cirebon.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Peresmian KOLECER di Taman Munirah Desa Sidamulya membuktikan bahwa gerakan literasi tidak harus dimulai dari perpustakaan besar atau kota besar. Dengan kolaborasi, semangat, dan kepedulian, desa bisa menjadi titik awal perubahan budaya baca yang inklusif dan berkelanjutan.
KOLECER adalah awal, bukan akhir. Dari desa kecil ini, semangat membaca dan belajar telah menyebar — dan akan terus tumbuh, satu buku, satu anak, satu desa pada satu waktu.