
UIN Siber Cirebon – Rumah Moderasi Beragama UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMJ IQTAF) UIN Siber Cirebon gelar kegiatan Seminar Nasional yang bertemakan “Wacana Moderasi Perspektif Kitab Suci Agama-agama”. Acara ini diselenggarakan di Auditorium Gedung Siber lantai 8 kampus UIN Siber Cirebon dengan menghadirkan narasumber dari lintas agama, seperti Kiai Husein Muhammad (Islam), Pendeta Heru Kusumo (Kristen), dan Made Supartini (Hindu). Seminar nasional ini dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai latar belakang agama dan akademik baik dosen maupun mahasiswa yang turut berpartisipasi aktif dalam diskusi pada Senin, 05 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Muhammad Maimun, selaku Ketua Rumah Moderasi Beragama UIN Siber Cirebon, mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini sebagai sarana menambah literasi keagamaan dalam memahami moderasi beragama yang memiliki nilai-nilai universal pada kitab suci ajaran agama-agama, menjunjung tinggi toleransi, dan mengamalkan nilai-nilai luhur dalam living moderation di seluruh sendi-sendi kehidupan.
“Seminar nasional ini bertujuan untuk menambah literasi keagamaan tentang moderasi perspektif kitab suci agama-agama agar saling memahami, mengenal, dan menghormati antarumat beragama serta mengamalkan nilai-nilai luhur ajaran agamanya dalam living moderation di berbagai sendi-sendi kehidupan sebagai bentuk tindakan nyata dalam mewujudkan perdamaian dan kerukunan umat beragama,” ungkap Maimun.
Pada saat acara berlangsung, Kiai Husein Muhammad, Narasumber dari Ponpes Dar Al-Tauhid Cirebon, memaparkan konsep nalar Islam moderat yang memberi ruang bagi orang lain untuk berpendapat, terbuka akan kritik yang konstruktif, dan selalu mencari pandangan yang adil demi kemaslahatan kehidupan umat beragama.
“Nalar Islam moderat memiliki beberapa konsep yang ditawarkan seperti tidak pernah membenarkan tindakan kekerasan atas nama apapun, menolak pemaknaan tunggal atas suatu teks, menghargai pilihan keyakinan hidup seseorang, dan memberi ruang bagi orang lain untuk berpendapat dan terbuka akan kritik yang konstruktif,” ucap Kiai Husein.
Narasumber lainnya, Pendeta Agama Kristen, Heru Kusumo, menjelaskan cinta kasih yang diajarkan Tuhan kepada manusia agar saling mengasihi sesama manusia karena ajaran kasih ini bagian dari sikap seimbang dalam beragama.
“Ajaran kasih kepada Allah dan manusia telah tercermin dalam Kitab Matius 22:37-40, hal ini dapat dimaknai sebagai kasih yang dipulihkan dan hukum utama yang diajarkan Yesus adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri,” tegas Heru.
Lalu, diakhir seminar ini, narasumber berikutnya, Penyuluh Agama Hindu, Made Supartini, menyampaikan konsep moderasi beragama bagi ajaran Agama Hindu yang mampu menuntun umat Hindu menjadi moderat dan memiliki sikap toleransi yang tinggi di tengah keberagaman umat.
“Landasan moderasi beragama dalam tradisi beragama Hindu itu terdapat pada konsep Moksartham Jagadhita ya ca iti Dharma, Ahimsa, Susila, dan Kasih Sayang. Moderasi Beragama dalam ajaran Agama Hindu juga dapat dilihat dari ajaran
Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana, dan Catur Paramitha. Tujuan ajaran ini adalah menuntun umat Hindu agar menjadi moderat dan mampu untuk selalu bersikap tenggang rasa di tengah berbagai perbedaan yang ada,” pungkas Made.
Keberadaan Rumah Moderasi Beragama UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sangat penting dilakukan dalam mengambil perannya untuk menciptakan keharmonisan umat beragama khususnya bagi mahasiswa UIN Siber Cirebon, umumnya bagi masyarakat se-wilayah Ciayumajakuning. Literasi keagamaan yang dihadirkan menjadi bukti bahwa konsep moderasi beragama yang diajarkan oleh berbagai kitab suci agama-agama itu memiliki nilai-nilai universal yang menjunjung tinggi toleransi dan penanaman sikap kasih sayang terhadap sesama manusia.