
UIN Siber Cirebon (Sabang, Aceh) – Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat di era digital global ditunjukkan oleh Dr. Jaja Suteja, M.Pd.I, dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon ,yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU). Selama empat hari (22–25 Juli 2025), Dr. Jaja menghadiri Konferensi Internasional bertema “Navigating the Challenges and Opportunities of Education in the Digital Era: Interdisciplinary Perspectives for Sustainable Futures” di Kota Sabang, Aceh.(23/07).
Konferensi bergengsi ini menghadirkan lebih dari 50 peserta dari berbagai institusi pendidikan tinggi dalam dan luar negeri, seperti Universitas Pendidikan Sultan Idris (Malaysia) dan Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Brunei Darussalam). Para akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan berkumpul untuk membahas masa depan pendidikan yang berkelanjutan dalam era digital yang semakin disruptif.
Angkat Isu Deep Learning, Jembatani Riset dan Implementasi di Sekolah
Dalam kesempatan ini, Dr. Jaja mempresentasikan makalah ilmiah berjudul “Strategi Deep Learning dalam Mengembangkan Kecerdasan Artifisial Siswa di Sekolah”, yang menyoroti pentingnya penerapan strategi pembelajaran mendalam sebagai bagian dari revolusi pendidikan abad 21.
“Makalah ini tidak hanya memperkuat hasil riset, tapi juga sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan, khususnya pada pendekatan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning,” terang Dr. Jaja.
Ia menegaskan bahwa strategi Deep Learning merupakan jembatan antara dunia riset akademik dan kebutuhan riil di ruang kelas, terutama dalam membentuk siswa yang adaptif terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI) sejak dini.
Konferensi Sekaligus Aksi Nyata: PkM Internasional di Sabang
Tak hanya berkontribusi dalam ranah ilmiah, Dr. Jaja juga ikut serta dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional yang dilaksanakan secara paralel dengan konferensi. Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat lokal terhadap pentingnya literasi digital dan penerapan AI dalam pendidikan dasar dan menengah.
Bersama sejumlah akademisi dari perguruan tinggi Aceh dan mitra regional, Dr. Jaja turun langsung berdialog dan berbagi edukasi dengan masyarakat Kota Sabang. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, yang memberikan dukungan penuh terhadap kolaborasi akademisi dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
“Pengalaman ini sangat berharga. Saya ingin menularkan semangat dan pengetahuan yang saya peroleh di Sabang kepada mahasiswa UIN SSC serta masyarakat di Cirebon,” ujar Dr. Jaja.
Langkah Strategis Tingkatkan Daya Saing Akademisi Indonesia
Keterlibatan Dr. Jaja dalam forum internasional ini bukan hanya wujud kontribusi pribadi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mendorong dosennya untuk aktif dalam diplomasi akademik global dan penguatan kapasitas riset.
“Konferensi dan PkM internasional ini menjadi bagian dari proses pembelajaran yang tak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga meningkatkan daya saing dosen sebagai agen perubahan,” pungkas Dr. Jaja.
Dengan bekal pengalaman ini, Dr. Jaja berharap mampu mengembangkan lebih banyak riset kolaboratif serta program pengabdian masyarakat yang berbasis teknologi dan kebutuhan aktual. Ia menegaskan bahwa akademisi di era digital tak hanya harus mengajar, tetapi juga menjembatani ilmu dengan solusi nyata bagi masyarakat.