Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi akreditasi yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang. Kepala Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Yayat Suryatna, M. Ag mengatakan, dalam proses akreditasi tersebut ada 9 poin persyaratan yang telah ditentukan dan harus dipenuhi. Pasalnya, hal itulah yang akan menghasilkan nilai dalam akreditasi tersebut. “Untuk akreditasi itu ada 9 borang standar. Yaitu, terkait layanan, kerjasama, koleksi, pengorganisasian bahan perpustakaan, sumber daya manusia, gedung, anggaran, manajemen perpustakaan, dan perawatan koleksi perpustakaan,” (Kapus). Selasa (14/1/2020).
Untuk layanan, dia menjelaskan, saat ini perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon membuka pelayanan selama 5 hari kerja, yaitu Senin sampai Jumat dari pukul 7.30 pagi hingga 04.00 sore. Namun, perpustakaan ini belum bisa membuka layanan hingga hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan terkait kerjasama, Kepala Perpustakaan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai perpustakaan, baik ditingkat lokal maupun nasional. Seperti dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS), dan perpustakaan daerah yang ada di Cirebon. “Kemudian terkait koleksi, setiap tahunnya koleksi yang ada di Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini bertambah. Untuk saat ini saja kami sudah memiliki 74 ribu eksemplar buku yang terdiri dari 27 ribu judul. Berdasarkan Permendikbud, jumlah buku yang dimiliki perpustakaan itu minimalnya 10 persen dari jumlah mahasiswa. Sedangkan saat ini, jumlah mahasiswa aktif di kampus ini ada sekitar 10 ribu. Jadi jika melihat peraturan tersebut, perpustakaan ini minimal harus memiliki seribu buku, tapi kami sudah memiliki 74 ribu buku, jadi kami sudah jauh melampui jumlah minimum,” (Kepala Perpus SNJ).
Untuk pengorganisasian bahan perpustakaan, beliau melanjutkan, pihaknya juga telah melakukan pengelompokan buku-buku di Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Pengelompokan tersebut dilakukan dengan menyatukan satu tema buku ke dalam satu tempat atau lokasi, sehingga hal itu dapat memudahkan pengunjung mencari buku yang mereka butuhkan. Bahkan, beliau memaparkan, keunikan perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang mungkin tidak ditemui di tempat lain adalah terdapatnya BI Corner dan Cirebon Corner yang ada di salahsatu sudut ruangan perpustakaan ini. Untuk BI Corner dikhususkan untuk buku yang terkait keuangan dan ekonomi. Sedangkan Cirebon Corner adalah untuk buku-buku yang membahas terkait Cirebon, seperti sejarah, budaya, dan lain sebagainya. “Untuk sumber daya manusia, kami baru memiliki 4 pustakawan dan 13 tenaga lainnya. Gedung kami sudah ada dan Insya Allah 2021 akan ada pembangunan untuk perpustakaan. Terkait anggaran untuk perpustakaan itu minimal 5 persen dari total, tapi di kami masih jauh, baru ratusan juta. Dan poin terakhir, terkait perawatan koleksi perpustakaan itu seperti memperbaiki buku-buku yang rusak sehingga bagus dan layak untuk digunakan lagi. Alhamdulillah itu sudah berjalan dengan baik,” (Kapus SNJ).
Beliau mengakui, dalam menghadapi akreditasi ini masih banyak kendala dan kekurangan yang dimiliki IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tetapi, hal itu bukan menjadi halangan, masih ada waktu yang cukup untuk pihaknya melakukan berbagai pembenahan agar target dan program yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik. “Kalau target mah setingi-tingginya, yaitu akreditasi A, kami optimis. Memang kami masih banyak kekurangan, tapi Insya Allah masih ada waktu bagi kami melakukan berbagai pembenahan untuk menghadapi akreditasi tersebut. Semoga persiapan yang kami lakukan dapat berjalan lancar, sehingga dapat membuahkan hasil baik yang bisa membanggakan kita semua,” (Kapus SNJ).