PLANGKIT Gema Inovasi dari Padamatang: UKM HTQ UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Bangkitkan Identitas dan Digitalisasi UMKM Lokal

UIN Siber Cirebon (Padamatang) — Langkah kecil namun berdampak besar tengah terjadi di Desa Padamatang. UKM Hayy’atu Tahfidzil Qur’an (HTQ) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggagas program PLANGKIT: Plang dan Identitas Usaha Bangkit—sebuah inisiatif pengabdian masyarakat yang menyasar penguatan identitas dan digitalisasi UMKM desa, khususnya produsen emping melinjo sebagai ikon kuliner lokal.(05/08).

Bertempat di beberapa rumah produksi emping di desa Padamatang, kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai, dan menyedot perhatian para pelaku UMKM serta warga sekitar. Tujuannya sederhana tapi strategis: menjadikan UMKM lokal tidak hanya dikenal di lingkungan sekitar, tapi juga hadir di ranah digital seperti Google Maps.

“Lewat PLANGKIT, kami ingin UMKM desa punya identitas yang jelas dan mudah ditemukan secara online. Ini langkah kecil tapi penting agar usaha mereka bisa lebih dikenal luas dan tidak tertinggal di era digital,” ujar Muhammad Wahdan, Koordinator Acara HTQ Mengabdi.

Digitalisasi UMKM: Emping Masuk Peta Digital

Dalam program ini, sebanyak 8 UMKM Desa Padamatang telah resmi ditandai di Google Maps, sehingga kini dapat dijangkau oleh pelanggan dari luar daerah. Selain itu, tim HTQ juga memasang 4 plang identitas usaha emping melinjo dan 1 spanduk besar bertuliskan “Rumah Produksi Emping” di titik strategis desa. Langkah ini menjadi penanda visual penting bagi keberadaan usaha yang sebelumnya kurang terlihat.

Para pelaku UMKM seperti Ibu Tuminah, Ibu Oniah, dan lainnya mengaku senang sekaligus terharu dengan perhatian yang diberikan mahasiswa. Usaha emping mereka yang telah turun-temurun kini perlahan tampil lebih profesional dan siap menyambut peluang pasar yang lebih luas.

“Dulu kalau ada yang cari rumah produksi emping, suka bingung. Sekarang sudah ada plang, dan bisa dicari di Google juga,” ungkap Ibu Tuminah dengan bangga.

Aksi Nyata Mahasiswa untuk Desa

Program ini merupakan bagian dari inisiatif “HTQ Mengabdi”, yang diinisiasi oleh UKM HTQ UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam membangun desa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim mahasiswa secara langsung di lapangan dengan dukungan penuh dari K.H. Muhaditsir Rifa’i, M.Pd.I, selaku pembina UKM HTQ.

“Kegiatan ini menjawab kebutuhan riil di masyarakat. Banyak UMKM desa yang punya produk bagus, tapi tidak punya identitas usaha apalagi eksistensi digital. Program seperti PLANGKIT membuktikan bahwa mahasiswa bisa menjadi agen perubahan di masyarakat,” jelas K.H. Muhaditsir.

PLANGKIT, Inspirasi bagi Desa Lain

Di tengah dorongan nasional terhadap digitalisasi UMKM, PLANGKIT hadir sebagai inovasi sederhana namun berdampak langsung. Tidak hanya membantu UMKM secara teknis, program ini juga membangun kesadaran pentingnya branding, penunjuk lokasi, dan akses digital sebagai kunci keberlanjutan usaha.

Kegiatan ini layak menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang memiliki potensi ekonomi lokal namun masih belum tergarap secara optimal. Dengan sinergi antara mahasiswa, kampus, dan masyarakat, pembangunan desa tak lagi sebatas wacana.

PLANGKIT telah menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari desa, dengan tangan-tangan muda yang peduli dan aksi yang konkret.

Emping lokal Padamatang kini tak hanya renyah di lidah, tapi juga mulai menjejak di peta digital Indonesia.