
UIN Siber Cirebon — Menjelang perhelatan Musyawarah Nasional perdana Ikatan Alumni (IKA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, suasana di ruang pertemuan kampus terasa hangat namun penuh keseriusan. Puluhan alumni lintas generasi berkumpul dalam Pra-Munas bertajuk “Overview Peran Ikatan Alumni dalam Pencapaian Visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai Cyber Islamic University”.
Acara ini menghadirkan tiga figur penting yang bukan hanya mewakili keberhasilan akademik, tetapi juga pengabdian di bidang pendidikan, pemerintahan, dan kebijakan publik: Prof. Dr. H. Diding Nurdin, M.Pd. (Guru Besar UPI), Dr. H. Adib, M.Ag. (Kepala Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta), dan Hj. Nurhayati, M.Pd.I (Ketua DPRD Kabupaten Indramayu).
Alumni Sebagai Motor Inovasi
Dalam pemaparannya, Prof. Diding Nurdin mengajak para alumni untuk memandang IKA sebagai pusat inovasi, bukan sekadar wadah reuni.
“Kita punya sejarah panjang, tetapi yang lebih penting adalah masa depan yang bisa kita bangun bersama. Jejaring alumni ini harus menjadi motor penggerak perubahan dan inovasi. Kita harus mengisi peran di ruang-ruang strategis,” ujarnya.
Ia menekankan, transformasi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menjadi universitas berbasis digital pertama di Indonesia harus diiringi oleh peran aktif alumni di berbagai lini, mulai dari penguatan kurikulum hingga kolaborasi riset internasional.
Menghubungkan Kampus dan Kebijakan Publik
Dr. Adib membawa perspektif berbeda. Sebagai pejabat di Kementerian Agama, ia melihat alumni sebagai “jembatan kebijakan” antara dunia akademik dan kebutuhan masyarakat.
“Kita ini diuntungkan dengan status UIN Siber sebagai PTKIN berbasis digital satu-satunya di Indonesia. Alumni yang paham visi ini harus hadir di ruang-ruang pengambilan keputusan, sehingga akses pendidikan berbasis teknologi bisa dirasakan oleh semua lapisan, termasuk di daerah 3T,” jelasnya.
Baginya, keberhasilan tracer study yang sedang dilakukan kampus akan menjadi data penting untuk merancang program pemberdayaan alumni yang tepat sasaran.
Peran Nyata di Tingkat Daerah
Hj. Nurhayati, yang kini memimpin DPRD Kabupaten Indramayu, menyampaikan kebanggaannya sebagai alumni yang bisa kembali ke kampus dengan membawa kontribusi nyata bagi daerah.
“Kita tidak hanya bicara kontribusi akademis, tetapi juga sosial, ekonomi, dan lingkungan. Alumni UIN Siber sudah banyak yang memberi dampak, tapi ke depan perlu ada roadmap yang jelas agar kontribusi ini berkelanjutan,” katanya.
Ia menambahkan, peran alumni di tingkat lokal sangat vital dalam memperkuat citra kampus dan memperluas kemitraan dengan pemerintah daerah.
Mengarah ke Munas Perdana
Pra-Munas ini menjadi forum awal untuk menyamakan visi sebelum Munas IKA digelar pada 11 Agustus 2025. Agenda utama Munas adalah pembentukan kepengurusan baru dan penyusunan arah strategis IKA untuk lima tahun ke depan.
Dengan semangat kebersamaan yang menggelora, para peserta sepakat bahwa Cyber Islamic University bukan sekadar label, melainkan cita-cita bersama untuk menjadikan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai pusat keunggulan pendidikan Islam berbasis teknologi yang mampu bersaing di tingkat global.
“Kita bangga menjadi alumni UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Kini saatnya kita berkontribusi, tidak hanya mengenang,” tutur Dr.H.Ahmad Yani, M.Ag., selaku Ketua Pelaksana Munas IKA 2025.