UIN Siber Cirebon (Jakarta) – Guru Besar Sejarah Peradaban Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Didin Nurul Rosidin, Ph.D., menjadi penanggap dalam peluncuran buku berjudul “Kritik terhadap Buku Seri Materi Tauhid For The Greatest Happiness” karya Abu Sulaiman Aman Abdurrahman. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di salah satu hotel ternama di Jakarta. Jum’at, (26/07/2024).
Kepala Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen. Pol. Ibnu Suhaendra, S.I.K., dalam sambutannya, menekankan pentingnya kontra narasi terhadap buku Seri Materi Tauhid yang telah mempengaruhi banyak pelaku terorisme di Indonesia. “Para pelaku teroris di Indonesia banyak dipengaruhi oleh buku Seri Materi Tauhid, maka perlu ada kontra narasi untuk melawan buku tersebut,” ujar Irjen. Pol. Ibnu Suhaendra.
Buku “Kritik terhadap Buku Seri Materi Tauhid For The Greatest Happiness” merupakan karya kolektif dari Prof. JM. Muslimin, Ph.D. (Akademisi UIN Syarif Hidayatullah), Dr. Solahdudin (Peneliti Terorisme pada Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia), Alhafiz Kurniawan, M.Hum (Wakil Sekretaris LBM PBNU), dan Alex Abu Qutaibah (Mantan Napiter).
Dalam tanggapannya, Prof. Didin menyampaikan beberapa catatan penting. Beliau mengapresiasi karya ini yang ditulis oleh empat tokoh luar biasa dengan latar belakang yang berbeda, termasuk mantan muridnya. “Namun, perlu dicatat bahwa semua penulisnya adalah laki-laki, sehingga hadirnya buku ini masih menegaskan bahwa dunia radikalisme Islam adalah dunia laki-laki, padahal banyak perempuan yang sudah terlibat bahkan menjadi korban,” tambah Prof. Didin.
Prof. Didin juga menyoroti bahwa narasi dalam buku Abu Sulaiman Aman Abdurrahman lebih mudah dipahami karena pendekatannya yang simplifistik terhadap kompleksitas pemahaman agama. “Ide-ide radikal, gerakan messianisme, millenarisme, nativisme, dan revivalisme agama tumbuh subur di saat krisis atau pada masyarakat yang sedang bermasalah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Didin menekankan pentingnya penyebaran kontra narasi yang dibangun dalam buku ini melalui berbagai kajian di kampus-kampus dan lembaga-lembaga terkait. “Kontra narasi ini harus didukung oleh realitas yang berkeadilan,” tegasnya. Sebagai kalimat penutup, beliau menyatakan, “With books you can create terrorists, with books you can also liberate people from terrorism.”
Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang turut hadir juga menyampaikan bahwa pada tahun 2023, telah dilakukan kajian literatur terhadap 14 buku keagamaan, termasuk buku Seri Materi Tauhid. Hasil kajian tersebut telah diserahkan kepada Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama RI serta BNPT sebagai rekomendasi.
Acara peluncuran buku ini menjadi momentum penting dalam upaya melawan narasi radikal melalui pendekatan literatur yang kritis dan berimbang.