IAIN Cirebon – Dalam sebuah sesi yang penuh wawasan pada Rapat Kerja Pimpinan IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan tema “Transformasi Digital Menuju Satu Data untuk Keunggulan Mutu dan Layanan Akademik,” Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag., Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, tidak hanya membahas rencana transformasi digital kampus tetapi juga merinci tren pendidikan tinggi yang diharapkan mewarnai tahun 2024.
Prof Aan memulai dengan menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh para pemimpin pendidikan tinggi, seperti kesulitan dalam pendaftaran, tekanan finansial, kebutuhan dukungan mahasiswa, pembatasan legislatif, tantangan kebebasan berpendapat, dan cepatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI). Dalam konteks ini, beliau menyatakan keyakinannya bahwa perguruan tinggi yang memperkuat keputusan mereka dengan data dan penelitian akan lebih mampu mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Prof Aan menjelaskan bahwa dalam menghadapi “badai” pendidikan tinggi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon melihat momen ini sebagai peluang untuk menciptakan jalur baru pada tahun 2024. Berikut adalah tujuh program prioritas tahun 2024:
Internasionalisasi Kampus dan Akreditasi Unggul: Fokus pada peningkatan reputasi internasional dan akreditasi unggul.
Digitalisasi Keuangan dan Pengembangan Unit Bisnis: Optimalisasi keuangan dan pengembangan unit bisnis kampus.
Pengembangan Karir dan Penempatan Kerja Alumni: Peningkatan peluang karir dan penempatan kerja bagi para alumni.
Memenangkan Media Sosial untuk Pemasaran dan Branding Perguruan Tinggi: Pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan pemasaran dan brand awareness.
Kerjasama dan Kemitraan Kampus dengan Dunia Industri: Membangun kolaborasi erat dengan dunia industri dalam pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
GovTech dan Digitalisasi Layanan Menuju Satu Data: Penerapan teknologi pemerintahan (GovTech) dan digitalisasi layanan dengan integrasi data.
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran Digital: Pengembangan kurikulum inovatif dan pendekatan pembelajaran digital.
Selain tujuh program prioritas, Prof Aan juga merinci delapan tren pendidikan tinggi yang patut diperhatikan di tahun 2024:
Cost Factors Hit a Tipping Point (Faktor Biaya Mencapai Titik Kritis): Dampak resesi ekonomi dan pandemi COVID-19 terhadap biaya administrasi dan persaingan antar institusi.
Student Power Peaks (Kekuatan Mahasiswa Mencapai Puncaknya): Mahasiswa semakin menuntut pendidikan yang sesuai dengan keinginan mereka, dengan penawaran kursus yang lebih fleksibel dan asinkron.
Bite-sized Credentialing and Micro-education Rules (Aturan Kredensial dan Pendidikan Mikro): Berkembangnya alternatif pendidikan singkat dan kredensial kecil untuk meningkatkan keterampilan dan kemajuan karir.
A Diversity Explosion Fuels the Global Campus (Ledakan Keberagaman Memicu Kampus Global): Universitas bersaing untuk menarik mahasiswa internasional dengan penawaran yang menarik dan mengakomodasi keberagaman.
Choose Your Education (Pilih Pendidikan Anda): Meningkatnya permintaan untuk pendidikan yang personal dan fleksibel.
A Turn Toward Teaching Emerges (Munculnya Peralihan ke Arah Pengajaran): Fokus kembali pada pengajaran yang lebih personal dan keberlanjutan penggunaan dosen tetap.
Immersive Learning Accelerates (Pembelajaran yang Imersif Semakin Cepat): Penggunaan teknologi virtual dan augmented reality untuk meningkatkan pengalaman belajar.
Tech Lands on Campus (Teknologi Hadir di Kampus): Penerapan teknologi untuk meningkatkan akses dan keamanan kampus.
Prof Aan mengakhiri presentasinya dengan menyampaikan bahwa di tahun 2024, pendidikan tinggi akan terus menghadapi pergeseran signifikan dalam budaya, teknologi, dan tenaga kerja. Perguruan tinggi perlu terus beradaptasi dan menciptakan lingkungan yang responsif terhadap kebutuhan mahasiswa serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tren dan antisipasi ini menjadi panduan bagi IAIN Syekh Nurjati Cirebon.