
UIN Siber Cirebon – Program Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), menggelar rapat koordinasi yang dihadiri oleh Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., bersama para Ketua Program Studi (Kaprodi) dan staf tenaga kependidikan (tendik) pada periode 2025-2027. Dalam pertemuan ini, berbagai strategi peningkatan mutu akademik dan manajemen kelembagaan dibahas guna memastikan Pascasarjana semakin maju dan memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa.
Prof. Ilman menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja tim dalam menjalankan roda organisasi Pascasarjana. “Saya berada di depan bukan karena lebih baik, tetapi karena kita adalah satu tim yang saling melengkapi. Direktur tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari Kaprodi dan seluruh tenaga kependidikan. Kita adalah mitra yang harus bekerja selaras,” ungkapnya.
Membangun Budaya Kerja yang Solid
Salah satu hal utama yang dibahas dalam rapat koordinasi ini adalah penyamaan persepsi dalam mengemban tugas bersama. Prof. Ilman mendorong budaya kerja yang lebih akrab dengan membiasakan panggilan nama atau ‘Mas’ di lingkungan kerja. “Tidak perlu terpaku pada panggilan jabatan, yang penting kita bisa membangun hubungan yang lebih erat dan harmonis dalam bekerja,” katanya.
Beliau juga mengingatkan agar semua pihak bekerja secara maksimal dan disiplin, baik dalam kedatangan maupun penyelesaian tugas. Pascasarjana harus menjadi tempat yang lebih baik, bukan sekadar tempat bekerja tanpa makna. “Mahasiswa harus benar-benar merasa terlayani dan memiliki ikatan emosional dengan kampus. Mereka harus merasakan dampak positif dari sistem yang kita bangun,” tegasnya.
Restrukturisasi Kurikulum dan Layanan Akademik
Dalam upaya peningkatan mutu akademik, Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon akan melakukan restrukturisasi kurikulum serta perbaikan prosedur pelayanan akademik. Semua jurusan diminta untuk menyiapkan profil, SOP, serta regulasi yang dibutuhkan agar tidak terjadi penumpukan tugas menjelang akreditasi. “Jika perlu, kita bisa membentuk tim khusus untuk mengelola hal ini,” tambahnya.
Prof. Ilman juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap proses akademik, termasuk jadwal perkuliahan, kehadiran mahasiswa, serta evaluasi akademik. Sistem ujian mulai dari ujian komprehensif, ujian tertutup, hingga ujian terbuka harus dilakukan dengan persiapan yang matang agar tidak terkesan dadakan.
“Sistem akademik harus berbasis digital agar lebih efisien. Penggunaan platform seperti Google Form atau WhatsApp bisa menjadi solusi sederhana yang efektif,” katanya.
Etika Profesional dan Larangan Keterlibatan Finansial dengan Mahasiswa
Dalam kesempatan ini, Prof. Ilman menyoroti pentingnya menjaga profesionalisme dalam relasi antara dosen dan mahasiswa. Ia dengan tegas melarang keterlibatan finansial dengan mahasiswa, termasuk dalam bentuk pinjaman atau bantuan keuangan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. “Jangan sampai ada mahasiswa yang tidak menyelesaikan studinya karena uang kuliah tunggal (UKT) yang dipinjam oleh dosen. Ini tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa bimbingan akademik harus berjalan secara profesional tanpa adanya penyalahgunaan wewenang, seperti hubungan yang tidak etis antara dosen dan mahasiswa.
Sosialisasi Pascasarjana dan Penyusunan Pedoman Akademik 2025-2029
Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik Pascasarjana, Prof. Ilman mendorong optimalisasi sosialisasi program, baik melalui media online maupun silaturahmi langsung ke lapangan. “Pascasarjana harus memberikan dampak nyata bagi kampus dan masyarakat,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini juga membahas penyusunan Pedoman Akademik 2025-2029. Setiap anggota tim akademik diminta untuk membaca dan meninjau ulang isi serta susunan kalimatnya agar lebih jelas dan sistematis.
Kesimpulan dan Arah Ke Depan
Sebagai penutup, rapat koordinasi ini menghasilkan beberapa poin penting:
- Pascasarjana harus lebih baik dengan kerja tim yang solid.
- Pelayanan akademik dan sistem manajemen harus berjalan dengan disiplin dan profesional.
- Dilarang keras adanya keterlibatan finansial antara dosen dan mahasiswa.
- Kurikulum, SOP, dan regulasi harus disiapkan dengan baik agar tidak menumpuk saat akreditasi.
- Sistem akademik harus berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi.
- Sosialisasi Pascasarjana harus dilakukan secara online dan langsung di lapangan.
- Pedoman Akademik 2025-2029 harus ditinjau dan disusun dengan lebih baik.
Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon optimis dapat menjadi institusi yang lebih baik dan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa serta masyarakat luas.