IAIN Cirebon – Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M. Ag., Kamis, 08 September 2023 telah melantik tiga orang Guru Besar yang salah satunya ialah Prof. Dr. Yayat Suryatna, M. Ag. Jumlah Guru Besar di IAIN Cirebon terus bertambah seiring rencana transformasi kampus menjadi Perguruan Tinggi Negeri Keagamaan Islam berbasis siber. Prof. Dr.Yayat Suryatna, M.Ag. ditetapkan menjadi Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi per 1 Agustus 2023.
Jabatan Dr. Yayat Suryatna,M.Ag naik menjadi Profesor atau Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Umum di IAIN Cirebon dengan angka kredit 905.
Menurut Prof Yayat, Proses menuju guru besar itu panjang dan berliku.Saya mulai konsentrasi untuk meraih guru besar sekitar dua tahun yang lalu.
Karena, Prof yayat menjelaskan, Jurnal terindex scopus memang hal berat dan kerap dianggap momok menakutkan bagi dosen-dosen yang ingin menjadi profesor,dan itu juga saya rasakan. Karena untuk bisa diterima oleh Jurnal Internasional Terindex Scopus ,kita harus bersaing dengan orang dari berbagai negara.
“Jadi ini adalah hal penting, masalah ini perlu mendapatkan perhatian extra dari para dosen yang ingin meraih Guru Besar ” terangnya.
Prof Yayat juga memaparkan, “Jurnal internasional terindex scopus yang saya punya hanya satu, ditambah artikel di berbagai jurnal Sinta 2,3,dan 4 ,ditambah buku dan karya ilmiah lainnya. Karena saya Lektor Kepala dengan pangkat IV C, jadi untuk sampai Guru Besar hanya dibutuhkan 150 angka kredit,” jelasnya.
Prof Yayat berharap, gelar Guru Besar ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya untuk pengembangan lembaga IAIN Cirebon dalam memberikan pelayanan kepada civitas akademika serta masyarakat secara luas.
“Karena ini kan perjuangan yang tidak ringan, terutama untuk guru besar. Jadi lembaga harus hadir dan dosen juga konsen, serta dosen bisa meng-upgrade dirinya untuk bisa maju lagi,” ujarnya.
Selain itu, sambung Prof Yayat, untuk menuju guru besar ini juga mesti ada satu treatmen khusus. Seperti menghadirkan ahli dan narasumber yang secara praktis bisa mengarahkan para dosen pada kenaikan jabatan fungsional dosen,terutama ke Guru Besar.
Karena Profesor merupakan jabatan fungsional tertinggi dalam hirarki jabatan dosen, “maka saya sangat bersyukur alhamdulillah bisa meraih jabatan ini. Dengan ditetapkan sebagai Guru Besar sangat banyak capaian lain yang ingin diraih yaitu terus berkarya ilmiah yg lebih baik untuk lembaga bangsa dan negara”.pungkasnya.