UIN Siber Cirebon – Dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Mudir Ma’had dan Musabaqah Ilmiah Ma’had PTKIN Se-Indonesia Ke XI Tahun 2024, salah satu agenda yang menarik perhatian para peserta adalah City Tour yang difasilitasi oleh panitia. Para delegasi Mudir Ma’had Al-Jami’ah PTKIN Se-Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi salah satu situs religi terpenting di Cirebon, yaitu Makam Sunan Gunung Djati yang terletak di Gunung Sembung, Kabupaten Cirebon.
Dr. Muhsin Riyadi, MA, Direktur Ma’had Al-Jamiah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, menjelaskan bahwa ziarah ke Makbaroh Sunan Gunung Djati ini merupakan bagian dari upaya sinergitas antara UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan Pemerintah Kota Cirebon. “Dengan ziarah ke makam Sunan Gunung Djati, kami berharap para delegasi dapat lebih mengenal dan menghargai warisan sejarah dan religi yang ada di Cirebon,” ujar Dr. Muhsin.
Kegiatan ziarah ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat hubungan antara para delegasi, tetapi juga untuk mempromosikan destinasi religi yang dimiliki oleh Kota Cirebon. Sunan Gunung Djati, salah satu Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Jawa, memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Cirebon. Makam beliau menjadi salah satu tujuan utama bagi wisatawan religi dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag, Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dalam sambutannya kepada para delegasi Munas Mudir Ma’had Al-Jami’ah PTKIN Ke XI, menegaskan bahwa Cirebon, yang dikenal dengan julukan “Kota Para Wali,” menawarkan berbagai destinasi religi lainnya selain Makam Sunan Gunung Djati. “Keindahan dan keunikan budaya Cirebon juga dapat dinikmati melalui kunjungan ke Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Selain itu, kelezatan kuliner khas Cirebon seperti empal gentong, nasi jamblang, dan tahu gejrot, turut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan,” ungkap Prof. Aan.
Para delegasi yang mengikuti ziarah ini terlihat antusias dan terkesan dengan kekayaan sejarah yang disuguhkan. “Mengunjungi makam Sunan Gunung Djati memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, sekaligus menambah wawasan kami tentang sejarah Islam di Jawa,” ungkap salah satu delegasi.
Kota Cirebon, yang dikenal dengan julukan “Kota Para Wali,” menawarkan berbagai destinasi religi lainnya selain Makam Sunan Gunung Djati. Keindahan dan keunikan budaya Cirebon juga dapat dinikmati melalui kunjungan ke Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Selain itu, kelezatan kuliner khas Cirebon seperti empal gentong, nasi jamblang, dan tahu gejrot, turut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Drs. Sutikno, SIP, AP, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cirebon, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mendukung upaya UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mempromosikan destinasi religi di kota kami. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mengenalkan kekayaan budaya serta sejarah Cirebon kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan City Tour ini, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi Kota Cirebon dan menjelajahi keindahan serta kekayaan sejarahnya. Wisata religi menjadi salah satu daya tarik utama yang dapat mengundang wisatawan dari berbagai daerah, sehingga turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Cirebon.