UIN Siber Cirebon (Salatiga) – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), melakukan kunjungan benchmarking ke PSGA UIN Salatiga untuk mempelajari praktik terbaik dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kunjungan ini menjadi lebih istimewa dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua PSGA untuk memperkuat kerja sama di bidang pengembangan program responsif gender. Kamis, (09/01/2025).
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Dr. Masriah, Kepala PSGA UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan Aprilian Ria, M.Pd., Kepala PSGA UIN Salatiga, di hadapan tim kedua institusi. Kesepakatan ini mencakup kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta penguatan kebijakan kampus responsif gender.
Dr. Masriah menyampaikan bahwa MoU ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat implementasi program responsif gender di UIN Siber Syekh Nurjati. “Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi kedua institusi untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan bebas diskriminasi,” ujarnya.
Sementara itu, Aprilian Ria menekankan pentingnya kerja sama dalam menjawab tantangan gender di perguruan tinggi. “Dengan adanya MoU ini, kami berharap dapat bersama-sama menciptakan program yang berdampak nyata, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di masyarakat,” tambahnya.
Dalam diskusi yang dilakukan, PSGA UIN Salatiga berbagi pengalaman mengenai strategi menangani kasus kekerasan seksual, pengembangan program pemberdayaan perempuan, dan kolaborasi dengan mitra-mitra strategis. Salah satu poin penting yang dibahas adalah pentingnya dukungan dari seluruh civitas akademika dalam menerapkan kebijakan responsif gender.
Selain itu, tim PSGA UIN Siber Syekh Nurjati juga mendapat wawasan tentang program unggulan seperti pengabdian masyarakat berbasis gender dan pelatihan pengarusutamaan gender bagi dosen dan mahasiswa. “Kami sangat terinspirasi dengan pendekatan holistik yang diterapkan PSGA UIN Salatiga. Ini akan menjadi referensi penting bagi pengembangan program kami ke depan,” ungkap Dr. Masriah.
Nota kesepahaman ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi kolaborasi yang lebih intensif antara kedua institusi. PSGA UIN Siber Syekh Nurjati akan mengadaptasi praktik terbaik dari PSGA UIN Salatiga untuk meningkatkan kualitas program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sekaligus memperkuat perannya dalam ajang Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) di masa depan.
“Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif, baik bagi pengembangan institusi maupun bagi masyarakat luas,” pungkas Dr. Masriah.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk terus berkomitmen mewujudkan visi kampus berkeadilan gender, dengan dukungan inovasi, kolaborasi, dan dedikasi yang berkelanjutan.