PSGAD UIN Siber Cirebon Lantik Pengurus Baru 2025–2026: Siap Wujudkan Kampus Ramah Gender, Anak, dan Disabilitas

UIN Siber Cirebon – Komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam menciptakan lingkungan kampus yang adil, aman, dan inklusif semakin diperkuat dengan dilantiknya pengurus baru Relawan Pusat Studi Gender, Anak, dan Disabilitas (PSGAD) untuk periode 2025–2026. Kegiatan Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) ini dilangsungkan pada Kamis, 9 Mei 2025 di Gedung LP2M lantai 3, mengusung tema “Membangun Regenerasi yang Progresif dan Inovatif Kepengurusan PSGAD 2025.”

Acara diawali dengan pembacaan surah Al-Fatihah yang dipimpin oleh Sekretaris LP2M, Wakhit Hasyim, M.Ag., dilanjutkan dengan ikrar sumpah relawan sebagai simbol komitmen moral dan tanggung jawab seluruh pengurus PSGAD dalam menjalankan visi organisasi.

Dalam sambutannya, Ketua PSGAD, Dr. Hj. Masriah, M.Pd., menyatakan bahwa pelantikan ini merupakan langkah awal penting dalam membentuk struktur kerja yang solid dan berkesinambungan. Ia menekankan bahwa seluruh pengurus harus memahami arah gerak PSGAD sebagai pusat studi yang tak hanya fokus pada isu gender, tetapi juga pada perlindungan anak dan penyandang disabilitas.

“Pengurus baru harus mampu mengelola program kerja dengan visi yang jelas, serta menjalin kolaborasi lintas elemen kampus untuk mewujudkan kampus yang berkeadilan dan inklusif,” ujarnya.

Sebanyak 16 pengurus relawan dan 34 anggota relawan resmi dilantik dalam kegiatan ini. Mereka terbagi dalam lima divisi strategis: Riset dan Penulisan, Pelayanan dan Pendidikan, Pengembangan Kelembagaan Organisasi, Media dan Komunikasi, serta Hukum dan Advokasi.

Sementara itu, Sekretaris LP2M, Wakhit Hasyim, M.Ag., menyebut menjadi relawan PSGAD sebagai panggilan kemanusiaan. Ia mengingatkan bahwa isu-isu yang diangkat PSGAD adalah bagian dari perjuangan membangun peradaban yang berkeadilan.

“Kita tidak hanya bicara tentang kampus, tetapi tentang dampak sosial yang lebih luas hingga tingkat nasional dan internasional,” tegasnya.

Ketua Relawan PSGAD yang baru dilantik, Khaerul Anwar, menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar acara simbolis. Ia menyebut PSGAD sebagai ruang pembelajaran dan aksi nyata dalam memperjuangkan hak-hak kelompok rentan serta mencegah kekerasan seksual di lingkungan kampus.

“Kami siap merancang program-program yang inovatif dan berdampak, dijalankan dengan semangat tulus dan ikhlas,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Pelaksana, Rosnia Dwi Rahayu, yang menekankan bahwa rapat kerja ini menjadi momentum evaluasi dan pembaruan visi organisasi. Ia berharap kolaborasi dan advokasi yang dilahirkan dari PSGAD mampu memberikan kontribusi konkret bagi seluruh civitas akademika.

Sebagai penutup, kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan awal penguatan komitmen PSGAD dalam menggerakkan perubahan sosial yang progresif, serta melahirkan program-program riset, edukasi, dan advokasi yang menyentuh langsung kebutuhan kelompok rentan, baik di dalam maupun di luar kampus.