
UIN Siber Cirebon (Yogyakarta) — Dalam upaya memperkuat kapasitas keamanan siber dan teknologi informasi, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustikom) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), mengirimkan timnya untuk mengikuti Pelatihan Teknis Web Penetrating App di Inixindo Yogyakarta. (24/06).
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis dalam keamanan aplikasi web dan pengujian penetrasi siber guna meningkatkan pertahanan sistem informasi kampus.
Materi Pelatihan yang Mendalam dan Praktis
Kepala Pustikom UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Riyanto, S.T., M.Kom., menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam membekali tim Pustikom dengan keterampilan deteksi, analisis, dan mitigasi kerentanan aplikasi web. Pelatihan disampaikan langsung oleh para pakar dengan pengalaman teknis yang mendalam.
Beberapa topik strategis yang dibahas dalam pelatihan ini antara lain:
- Pemeriksaan Website Terkena Deface & Eksploitasi: Memanfaatkan alat seperti Defacer dan Zone-H, serta teknik Google Dorking untuk mendeteksi celah keamanan pada website.
- Pemindaian Kerentanan dengan ZAP Proxy: Peserta diajarkan menginstal dan mengoperasikan OWASP ZAP Proxy di lingkungan Kali Linux untuk melakukan pengujian keamanan web secara profesional.
- Anonimitas dan Footprinting: Pelatihan penggunaan Tor, ProxyChains, teknik footprinting, penemuan server, dan enumerasi subdomain untuk mengidentifikasi titik lemah sistem.
- Eksploitasi Lanjutan: Memanfaatkan Nikto dan WPScan untuk memindai celah keamanan pada web umum dan WordPress, serta melakukan SQL Injection menggunakan SQLMap.
- Brute Force Attack: Mempraktikkan serangan brute force menggunakan THC Hydra dan membuat wordlist khusus dengan Cewl untuk menguji kekuatan keamanan kata sandi.
- Banner Grabbing & WAF Detection: Teknik mengidentifikasi server dengan Telnet dan Netcat, serta deteksi Web Application Firewall menggunakan wafw00f.
Urgensi dan Dampak Pelatihan
Menurut Riyanto, pelatihan ini bertujuan:
- Meningkatkan kemampuan keamanan siber tim Pustikom dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggulangi potensi serangan pada aplikasi web.
- Memperluas pemahaman tentang teknik dan alat pengujian penetrasi web untuk memastikan sistem TI kampus selalu dalam kondisi optimal dan aman.
- Membangun kesiapan infrastruktur teknologi informasi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk menghadapi tantangan siber yang semakin kompleks.
- Mendorong kolaborasi antarpihak dalam pengujian keamanan web, termasuk keterlibatan mahasiswa dan profesional keamanan siber eksternal dalam membangun ekosistem TI kampus yang lebih tangguh.
“Pelatihan ini bukan sekadar pengayaan teori, tetapi pengalaman lapangan yang sangat aplikatif. Kami berharap ke depannya UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon semakin siap dan sigap dalam menjaga integritas dan keamanan seluruh sistem digital kampus,” tegas Riyanto.
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menegaskan urgensi peningkatan kapasitas keamanan siber dan penguatan sistem teknologi informasi di lingkungan perguruan tinggi. Komitmen tersebut diwujudkan dengan mengirimkan tim Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustikom) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk mengikuti Pelatihan Teknis Web Penetrating App yang digelar di Inixindo Yogyakarta selama lima hari, mulai 22 hingga 26 Juni 2025.
“Sebagai Cyber Islamic University (CIU) dan kampus siber pertama di lingkungan Kementerian Agama RI, UIN Siber Cirebon harus menjadi garda terdepan dalam membangun ekosistem teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga aman dan tangguh terhadap ancaman siber,” tegas Prof. Aan.
Ia menambahkan bahwa dalam era digital saat ini, keamanan siber menjadi pilar utama dalam pengelolaan perguruan tinggi berbasis siber. “Ancaman siber semakin kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, kemampuan tim Pustikom dalam mendeteksi, menganalisis, dan menanggulangi potensi serangan siber menjadi bagian penting dalam keberlanjutan dan kredibilitas institusi,” jelasnya.
Prof. Aan berharap ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini dapat segera diimplementasikan dalam penguatan infrastruktur teknologi informasi kampus, serta menjadi bekal penting dalam membangun sistem keamanan digital yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“UIN Siber Cirebon akan terus mendorong penguatan literasi digital dan keamanan siber, tidak hanya untuk tenaga kependidikan, tetapi juga untuk seluruh sivitas akademika agar mampu membangun budaya digital yang sehat dan aman,” pungkasnya.
Sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri berbasis siber pertama di Indonesia, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon terus berkomitmen menjadi pionir dalam pemanfaatan dan penguatan teknologi digital, termasuk membangun sistem keamanan siber kampus yang kuat, adaptif, dan terintegrasi.