Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon: Kongres Internasional di Ankara Perkuat Daya Saing dan Wujud Nyata Internasionalisasi Kampus

UIN Siber Cirebon — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga disebut dengan Cyber Islamic University (CIU), Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag, secara resmi melepas rombongan dosen dari Fakultas Ushuluddin dan Adab untuk berpartisipasi dalam Kongres Bahasa, Sastra, dan Budaya Internasional ke-18 (DEKAK) yang akan berlangsung di Ankara, Turkiye. Kongres prestisius ini diselenggarakan oleh Universitas Ankara Hacı Bayram Veli dan dijadwalkan berlangsung dari 8 hingga 11 Oktober 2024. Jum’at, (04/10/2024).

Kongres DEKAK 2024 ini mengundang akademisi dari berbagai penjuru dunia untuk membahas beragam topik dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya. Sebanyak 68 makalah dari Turkiye dan 79 makalah dari 12 negara, termasuk Indonesia, akan dipresentasikan dalam forum ini. Selain Indonesia, negara lain yang turut berpartisipasi antara lain Aljazair, China, Mesir, Iran, Irak, Yordania, Arab Saudi, Maroko, Oman, Palestina, dan Suriah.

Dari UIN Siber Syekh Nurjati, lima akademisi terpilih akan menjadi presenter, yaitu:

  • Prof. Dr. Hajam, M.Ag (Guru Besar Tasawuf)
  • Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag (Dosen Sejarah dan Peradaban Islam)
  • Syahrul Kirom, M.Phil (Dosen Aqidah dan Filsafat Islam)
  • H. Rijal Mahdi, Lc., M.A (Dosen Bahasa dan Sastra Arab)
  • H. Amin Iskandar, M.Ag (Dosen Ilmu Hadis)

Kelima dosen tersebut akan mempresentasikan karya-karya ilmiah yang mengangkat tema kearifan lokal dari Cirebon, di antaranya fenomena Adzan Pitu, Suku Samin di Blora, Jawa Tengah, serta kajian manuskrip kuno Cirebon. Penelitian mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman mengenai warisan budaya lokal di tengah dinamika globalisasi.

Saat melepas rombongan siang ini, Prof. Aan Jaelani menyatakan bahwa keikutsertaan UIN Siber Syekh Nurjati dalam kongres internasional ini adalah wujud nyata dari upaya internasionalisasi kampus, yang merupakan bagian dari perjanjian kinerja dengan Kementerian Agama RI. “Ini adalah kesempatan emas untuk berbagi pengetahuan di tingkat global dan memperkuat identitas budaya lokal kita. Melalui kongres ini, kami berharap dapat memperluas jejaring kolaborasi internasional antara akademisi UIN Siber Syekh Nurjati dengan peneliti luar negeri,” ujarnya.

“Acara ini merupakan sarana untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di tingkat global, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal. Melalui forum ini, diharapkan terjalinnya kolaborasi yang lebih luas antara akademisi dan peneliti kampus kami dengan peneliti luar negeri,” tegas Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.

Kongres Bahasa, Sastra, dan Budaya Internasional ke-18 ini tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi hasil penelitian, tetapi juga mempertemukan akademisi dari berbagai latar belakang budaya untuk berdiskusi mengenai isu-isu penting dalam bidang kebahasaan dan kebudayaan. Partisipasi dari berbagai negara diharapkan dapat menghasilkan diskusi yang kaya dan mendalam, yang pada gilirannya akan memperluas wawasan tentang dinamika bahasa dan budaya di tingkat global. Kongres ini juga menjadi wujud nyata dari upaya UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam meningkatkan daya saing di kancah global.

Dengan membawa tema kearifan lokal Cirebon, UIN Siber Syekh Nurjati berharap dapat mengangkat warisan budaya lokal ke panggung dunia, sekaligus memperluas jejaring akademis dengan lembaga-lembaga internasional.