Responsif Isu SDGs, KKN UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Fokus pada Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Panguragan

UIN Siber Cirebon (Kabupaten Cirebon) — Komitmen terhadap isu-isu global seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terus diperkuat oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU). Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025, mahasiswa UIN Siber secara aktif berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis komunitas di Desa Panguragan Wetan dan Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.

Dengan tema “Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas”, kegiatan KKN ini berlangsung dari 12 Juli hingga 20 Agustus 2025, dan secara resmi diserahterimakan kepada pemerintah desa pada 14 Juli 2025. Tema ini secara khusus menyasar SDGs poin 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Desa Panguragan Jadi Laboratorium Nyata Pelestarian Lingkungan

Pemilihan Desa Panguragan Wetan dan Panguragan Kulon bukan tanpa alasan. Kedua desa menghadapi tantangan nyata dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan pelestarian lingkungan. Terlebih, Desa Panguragan Wetan telah ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon sebagai calon Desa Bersih 2025, menjadikannya lokasi strategis untuk kolaborasi mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

Program Inklusif dan Partisipatif

Mahasiswa KKN UIN Siber tidak hanya turun ke lapangan sebagai pelaksana, tetapi juga sebagai fasilitator perubahan perilaku masyarakat, dengan berbagai program edukatif dan praktis seperti:

  • Edukasi pengelolaan sampah dan pemilahan dari sumbernya
  • Pelatihan pembuatan kompos skala rumah tangga
  • Kampanye pelestarian lingkungan melalui seni mural dan media digital
  • Pendampingan komunitas dalam membentuk sistem bank sampah mandiri
  • Kolaborasi Erat Mahasiswa dan Warga

Kegiatan ini mendapat respon positif dari pemerintah desa dan tokoh masyarakat lokal, yang turut aktif dalam setiap proses. Kolaborasi erat ini menjadi kekuatan utama dalam memastikan program berjalan efektif dan berkelanjutan.

Dosen pembimbing lapangan, Turasih, M.Si., menegaskan bahwa kegiatan KKN ini bukan sekadar pengabdian tahunan, melainkan bagian dari pembelajaran kontekstual yang menghubungkan teori akademik dengan praktik nyata di masyarakat.

“Kami dorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan lingkungan, bukan hanya menyampaikan materi, tetapi membangun kesadaran bersama. Dengan pendekatan berbasis komunitas, kami percaya dampak yang ditinggalkan akan jauh lebih kuat dan relevan,” ujar Turasih.

Mewujudkan Desa Ramah Lingkungan Lewat KKN Berbasis SDGs

Melalui pendekatan partisipatif, berakar pada kebutuhan lokal, dan berbasis pada tujuan pembangunan global, KKN UIN Siber di Kecamatan Panguragan menjadi salah satu model sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.

UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sekali lagi membuktikan bahwa pengabdian mahasiswa bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan aksi nyata dalam menjawab tantangan zaman dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berdaya.