Ribuan Mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Menggemakan Kalimat Talbiyah dalam Praktek Ibadah Manasik Haji dan Umroh

UIN Siber Cirebon – Ribuan mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggemakan kalimat Talbiyah “Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika laka.” di kampus mereka pada Minggu, 14 Juli 2024. Kalimat ini yang berarti “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu,” menggaung mengiringi semangat mereka dalam mengikuti rangkaian Praktek Ibadah Manasik Haji dan Umroh yang digelar oleh Ma’had Al-Jamiah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.

Direktur Ma’had Al-Jamiah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Muhsin Riyadi, M.Ag., menjelaskan bahwa jumlah peserta kegiatan Manasik Haji tahun ini mencapai 2.942 mahasiswa semester 5 dari berbagai program studi di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Mereka didampingi oleh pembimbing dan pendamping, termasuk dosen serta pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Cirebon dan sekitarnya.

Dr. Muhsin Riyadi menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran dan spiritual mahasiswa. “Ketika melaksanakan ibadah haji, semua rangkaian kegiatan harus dilakukan dengan penuh kesungguhan. Seluruh rangkaian ibadah haji yang terdiri dari rukun haji dan wajib haji dilakukan sejak tiba di tanah suci pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah,” ujarnya.

Rangkaian ibadah haji yang diajarkan kepada mahasiswa dalam kegiatan ini meliputi:

  1. Melakukan Ihram dari Miqat: Dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah, mahasiswa diingatkan tentang pentingnya persiapan ihram, termasuk kebersihan diri dan pakaian ihram.
  2. Wukuf di Arafah: Pelaksanaan wukuf di Arafah yang merupakan inti dari ibadah haji, di mana jemaah menghadap kiblat dan memperbanyak doa serta dzikir.
  3. Mabit di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah, di mana jemaah melaksanakan shalat dan mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah.
  4. Melempar Jumrah Aqabah: Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah melempar tujuh kerikil ke tugu aqabah sebagai simbol mengusir setan.
  5. Tahallul: Proses mencukur rambut sebagai simbol pembebasan dari larangan ihram.
  6. Tawaf Ifadah: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran sebagai bagian dari rukun haji.
  7. Sai: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  8. Bermalam di Mina: Menghabiskan malam di Mina pada hari-hari Tasyrik untuk melaksanakan ibadah tambahan.
  9. Tawaf Wada: Tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekah.

Dr. Muhsin Riyadi juga menyampaikan urgensi kegiatan praktik manasik haji dan umroh untuk mahasiswa. “Menanamkan kesadaran kepada semua umat Islam dan khususnya mahasiswa agar memiliki semangat untuk bisa beribadah haji sangatlah penting,” ujarnya. Muhsin menegaskan bahwa salah satu keuntungan atau kelebihan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) adalah membekali mahasiswanya dengan kegiatan manasik haji dan umroh.

Acara ini diharapkan mampu memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa dalam memahami dan merasakan langsung prosesi ibadah haji dan umroh, meskipun dalam suasana simulasi. Dr. Muhsin Riyadi berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran spiritual mahasiswa serta mempersiapkan mereka dengan baik jika kelak berkesempatan melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya.