UIN Siber Cirebon (Indramayu) – Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), kembali lakukan kegiatan riset Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama (GKMNU) bersama mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang bertempat di Gedung Pusat Dakwah PCNU Kabupaten Indramayu. Kamis,(19/12/2024).
Kegiatan tersebut diikuti oleh Muslimat NU Kabupaten Indramayu sekitar 50 orang. Para peserta dibekali materi oleh Mohamad Yahya dan Muhamad Sofi Mubarok mengenai Kelas Berkah Keuangan Keluarga. Selain itu, tedapat pula pola pengelolaan keuangan keluarga, financial check up dan membuat tujuan keuangan, analisis instrumen investasi dan risikonya, menghitung dana-dana penting, hingga menyusun keuangan keluarga.
Dalam acara pembukaan, Mohamad Yahya, Ketua RMB Sejati, memaparkan amanah program yang diinisiasi oleh LKK PBNU dan mengajak Muslimat NU untuk merefleksikan problematika kehidupan keluarga agar menjadi perhatian utama.
“Program ini didukung penuh oleh LKK LBNU melalui dana Kementerian Agama RI. Dari 27 titik se-Indonesia, salah satunya bertempat di Indramayu. Pascakegiatan ini, akan kami laporkan ke Bupati Indramayu dan PCNU Kabupaten Indramayu atas hasil membaca dan menganalisa kondisi keluarga di Indramayu. Agar semua pihak lebih perhatian lagi terhadap persoalan-persoalan keluarga yang ada di Indramayu, ” katanya.
Sementara itu, Nyai Qurrotu Aeniyah, Ketua Muslimat NU Indramayu, mengingatkan kembali visi dan misi Muslimat NU yang sejalan dengan program keluarga maslahah sebagai landasan untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Kami Muslimat NU memiliki visi dan misi yang selaras dengan upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga yaitu untuk mewujudkan masyarakat sejahtera yang berkualitas, bertakwa kepada Allah dan mandiri khususnya perempuan,” ucapnya.
Dalam kesempatannya, Kiai Muhammad Mustofa, Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, mengajak kepada Muslimat NU untuk melihat kasus-kasus keluarga terkini dan pentingnya peranan Muslimat NU dalam mencetak bibit unggul bagi generasi selanjutnya.
“Permasalahan pernikahan dini, perceraian, hingga ekonomi menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya NU saja. Maka dari itu, peranan ibu-ibu Muslimat NU sangat penting untuk mencetak bibit unggul sebuah masyarakat terlebih lagi peran ibu-ibu dalam perspektif pendidikan itu ialah madrasatul ula. Ibu-ibu harus menjadi ladang bagi keberhasilan apa yang ditanamnya,” pungkasnya saat membuka kegiatan.
Kegiatan ini diharapkan mata rantai problem keluarga di Kabupaten Indramayu dapat segera diputus serta mendorong terbentuknya resiliensi keluarga maslahah.