
UIN Siber Cirebon (Bojong Wetan) – Dalam upaya memperkuat pemahaman moderasi beragama di kalangan pelajar, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 99 Desa Bojong Wetan Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon sukses menggelar program “Kelas Moderasi: Sekolah Ramah Perbedaan” di SMPN 1 Jamblang.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga pekan berturut-turut ini dilaksanakan setiap hari Jumat dan mencapai puncaknya pada Jumat (2/8/2025) di Ruang Multimedia SMPN 1 Jamblang mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.
Misi Moderasi untuk Generasi Muda
Program ini menyasar siswa kelas 9 A-F sebagai peserta utama dengan mengusung konsep pembelajaran interaktif. Tujuannya adalah menanamkan pemahaman tentang pentingnya toleransi, hidup rukun dalam keberagaman, serta menjunjung nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat multikultural.
“Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini, terutama untuk mencegah tumbuhnya paham intoleransi di lingkungan pelajar,” ungkap Zaenal Mutaqin, M.I.Kom, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kegiatan ini.
Metode Edukatif dan Inovatif
Setiap sesi diisi dengan diskusi interaktif, refleksi kelompok, dan pada pekan ketiga, pemutaran dua film pendek bertema moderasi beragama berjudul “MABBERE” dan “KAFFAH”. Pemutaran film ini dipilih sebagai metode reflektif agar siswa memahami nilai toleransi secara emosional dan mudah dicerna.
Mahasiswa KKN Kelompok 99 bertindak sebagai fasilitator sekaligus narasumber. Mereka mengajak siswa aktif berpartisipasi, berbagi pandangan, dan memahami bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga bersama.
Pentingnya Program Ini
Di tengah meningkatnya tantangan intoleransi dan radikalisme, program Kelas Moderasi menjadi inovasi edukasi karakter yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain. Melalui pendekatan kreatif, kegiatan ini diharapkan mendorong terbentuknya sekolah ramah perbedaan dan mencetak generasi muda yang moderat, berkarakter, dan berwawasan kebangsaan.
“Kami ingin memberikan dampak langsung kepada siswa agar tumbuh pemahaman bahwa perbedaan adalah hal yang harus dirayakan, bukan diperdebatkan,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa KKN.
Harapan Ke Depan
Kegiatan ini tidak hanya menjadi program unggulan KKN, tetapi juga diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain. Dengan dukungan guru, orang tua, dan masyarakat, pembelajaran moderasi beragama bisa menjadi bagian integral dari pendidikan karakter di era digital.